>

Rel Tergenang Banjir, 33 Kereta Api Terganggu

Rel Tergenang Banjir, 33 Kereta Api Terganggu

JAKARTA - Meluapnya Sungai Cisanggarung membuat rel di daerah Cirebon tergenang air kemarin (23/2). Akibatnya 33 kereta api yang berangkat atau tiba ke Jakarta mengalami gangguan. 

Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo menjelaskan jika di wilayah Daop 3 Cirebon, terdapat di dua  lokasi banjir yag berbeda yang. Pertama terjadi di KM 253+300 sampai KM 254+400 atau di antara Stasiun Ketanggungan Jawa Tengah hingga Stasiun Ciledug Jawa Barat.

Setelahnya, jalur utara juga ikut kena banjir. Tepatnya di antara Stasiun Tanjung dengan Stasiun Losari atau arah Tegal. \"Banjir membuat gogosnya jalur kereta api,\" kata Edy saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

Atas kejadian di dua lokasi ini mengakibatkan perjalanan KA yang melintas di wilayah Daop 3 Cirebon tidak bisa dilewati, dan berimbas pada keberangkatan KA dari Daop 1 Jakarta. 

Banjir yang membuat rel kereta terlalu bahaya untuk dilewati. Sebab batu dan tanah yang menyangga rel terbawa air. Artinya rel menggantung. \"Keberangkatan 33 KA dari Daop 1 Jakarta mengalami gangguan dan keterlambatan kedatangan,\" ucapnya.

Walaupun demikian, hingga berita ini ditulis seluruh kereta api diberangkatkan. Kereta api yang melintas jalur tersebut akan dialihkan atau memutar. Hal tersebut yang mengakibatkan adanya keterlambatan jadwal tiba di stasiun tujuan. 

Menurut pantauan di Stasiun Gambir, keterlambatan datang dialami tiga kereta. Ketiga kereta tersebut adalah Argo Lawu dari Stasiun Solo Balapan, Argo Bromo Anggrek dari Stasiun Pasar Turi Surabaya, dan Argo Parahyangan dari Bandung.

\"Mohon maaf kepada seluruh pengguna kereta api atas terjadinya banjir, sehingga perjalanan beberapa KA terganggu dan mengalami keterlambatan. Dan, harapan kita semoga jalur KA yang terdampak bisa segera ditangani, sehingga perjalanan kereta api bisa berjalan normal kembali,\" tutur Edy.

Karena perjalanan kereta dari Jakarta yang menuju ke luar daerah tetap diberangkatkan dengan rekayasa jalur, maka tidak terjadi penumpukan penumpang di Gambir. Demikian pula pantauan di Stasiun Senen, tidak terdapat penumpukan penumpang.

Sementara itu Kepala Humas PT KAI (persero) Agus Komarudin menceritakan jika banjir pertama kali diketahui warga. Kemudian mereka melaporkan ke pihak Stasiun Ciledug. \"Kemudian pada pukul 00.44, KAI membatasi kecepatan kereta. Sampai pada pukul 02.45 WIB dinyatakan tidak dapat untuk dilewati,\" ucapnya. 

Agus menjelaskan untuk pelayanan penumpang, KAI melakukan rekayasa pola operasi overstapen atau diantar menggunakan bus. Penumpang yang mendapatkan pelayanan tersebut antara lain kereta Tegal Bahari yang harusnya berakhir di Stasiun Tegal harus berakhir di Cirebon.

Selanjutnya Kereta Tegal Ekspres tujuan Stasiun Tegal, berakhir di Cirebon Prujakan. Sedangkan KA Tegal bahari yang seharusnya berangkat dari Stasiun Tegal,  diberangkatkan dari Stasiun Cirebon. 

\"Untuk penumpang KA 1 Argo Anggrek tujuan Stasiun Gambir, penumpang dipersilahkan untuk turun di Stasiun Tanjung kemudian para penumpang diangkut bus ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dengan KA 2 Argo Anggrek,\" ujarnya.

Penumpang KA Sawunggalih Pasar Senen-Kutoarjo, penumpang turun di Stasiun Cirebon.  Kemudian para penumpang overstapen ke Stasiun Tegal untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kutoarjo dengan KA 121 Sawunggalih. Rekayasa yang sama juga diberlakukan untuk arah sebaliknya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: