>

Depati Parbo dan Hikayat Perang Kerinci

Depati Parbo dan Hikayat Perang Kerinci

22 Tahun lamanya dia di Maluku. Di pembuangan ia dikenal sebagai dukun. Dia pernah mengobati anak assisten residen.

Pada 1926 dia dipulangkan ke Kerinci setelah dimohonkan surat langsung oleh Residen Ternate.

Sesampai di kampung dia disambut sebagai pahlawan perang. Begitu cerita yang didulang Pak Is dari rakyat Kerinci saat melakukan riset tentang perjuangan Depati Parbo pada 1970-an.

Pada 1927 Depati Parbo ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Tentang kisah ini, Pak Is beroleh cerita dari Kadir Jamil, orang Dusun Baru, Kerinci yang sama pergi ke Mekkah bersama Depati Parbo.

Juga dari Pak Madin, cucu Depati Parbo yang pada waktu itu diajak serta kakeknya naik haji.

Dua tahun sepulang haji, Depati Parbo wafat dalam usia 90 tahun.

Pada 1970-an, mengenang perjuangannya dibangun monumen Depati Parbodi pekarangan gedung DPRD Kerinci. Patung Depati Parbo itu dibangun oleh Sumardi Usman.

Berdasarkan pantauan mata langsung, kini, patung Depati Parbo juga telah berdiri tegak di jalan utama kota Kerinci.

Sejak 1970-an, Pemerintah Daerah Tingkat II Kerinci sudah mengusulkan namanya jadi Pahlawan Nasional. Namun hingga kini…ah, tanpa gelar dari pemerintah lakon hidup Depati Parbo senantiasa hidup di negeri Sakti Alam Kerinci. 

(wow/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: