>

Aspal Plastik BPPT Diapresiasi IMF

Aspal Plastik BPPT Diapresiasi IMF

JAKARTA – Pemanfatan limbah plastik sebagai campuran aspal mendapat apresiasi dari Managing Director International Monetery Fund (IMF) Christine Legarde. Uji coba inovasi ini sepanjang 2017 telah berhasil ’’melenyapkan’’ ratusan ton sampah plastik. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) selaku inovatornya terus mengembangkan campuran aspal plastik itu.

Perekayasa madya Sentra Teknologi Polimer BPPT Rachmad Wijaya mengaku senang atas apresiasi dari lembaga keuangan dunia itu. Apresiasi itu bakal dijadikan semangat untuk mengembangkan teknologi campuran aspal dengan limba plastik lebih lanjut. ’’Kami berharap inovasi aspal plastik ini bisa digunakan lebih masal. Sehingga membantu membebaskan laut dari sampah plastik,’’ katanya di Jakarta kemarin (2/3).

Dia menegaskan meskipun diberi campuran limbah plastik, kualitas aspal yang digunakan untuk jalan raya tidak turun. Bahkan sebaliknya penambahan campuran plastik itu memperkuat daya rekat aspal untuk jalan raya.

Rachmad menuturkan diantara sampah plastik yang digunakan untuk campuran aspal adalah sampah plastik yang mengambang di laut utara Jakarta. Setelah itu sampah plastik dicuci kemudian dicacah sampai menjadi bijih plastik. Seluruh proses ini dilakuan oleh pemasok.

Kemudian oleh tim di Sentra Teknologi Polimer BPPT bijih plastik itu dicampur dengan aspal. Proses pencampuran sampai ujia coba ini melibatkan PT Jaya Konstruksi. Sehingga ditemukan komposisi campuran yang pas untuk digunakan pengerasan jalan.

Selama 2017 aspal campuran plastik diujicoba di sejumlah lokasi. Diantaranya di jalan sepanjang 670 meter di kampus Univeristas Udayana Denpasar. Untuk bisa menutup jalan sepanjang 670 meter itu, dibutuhkan sarapan limbah plastik sebanyak 140 ton. Kemudian uji coba berikutnya di Jalan Sultan Agung Bekasi sepanjang 650 meter dengan serapan limbah plastik mencapai 4,5 ton.

Lokasi uji coba lainnya adalah di jalan Gempol-Bangil Surabaya sepanjang 1.100 meter dengan menyerap limbah plastik hingga 3 ton. Kemudian di ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 90 meter dengan menghabiskan 150 ton aspal bercampur plastik. Kemudian di Jalan Dakota Makassar sepanjang 100 meter dengan limbah plastik mencapai 150 kg.

Dalam komentarnya saat berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing Rabu (28/2) Managing Director International Monetery Fund (IMF) Christine Legarde mengaku sangat terkesan dengan inovasi aspal dicampur limbah atau sampah plastik. Dia mengaku sangat cinta dengan air. Sehingga kebersihan air harus dijaga. ’’Tidak boleh ada sampah plastik, kertas, dan lainnya,’’ katanya.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: