Harga Sawit Naik Produksi Turun
JAMBI - Kenaikan harga sawit sepertinya bakal tidak memberikan dampak besar. Pasalnya, kenaikan harga tidak dibarengi dengan produksi buah yang memadai.
Ketua Apkasindo provinsi Jambi, Roy Asnawi mengaku, walaupun mengalami kenaikan harga, namun saat ini ditingkat petani, produksi buah sedang menurun.
Hal tersebut karena faktor cuaca yang tidak menentu membuat penurunan hasil panen yang cukup tinggi dikalangan petani.
\"Harga memang naik, namun hasil panen sedikit menurun 20 persen, keadaan seperti ini, sudah hukum ekonomi, produksi sedikit harga naik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi,Agusrizal menyampaikan, kenaikan harga TBS dipengaruhi oleh kenaikan harga dolar dan harga minyak yang naik. Namun begitu, meski mengalami kenaikan saat ini, tetapi produksi sawit di masyarakat mengalami penurunan.
\"Walaupun naik, tetapi kondisi di petani sawit saat ini, produksi buah menurun karena sedang trek,\" ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil rapat penetapan harga TBS Kelapa Sawit untuk periode 09 Maret sampai 15 Maret harga TBS berada pada angka Rp. 1.810.
Sedangkan untuk harga TBS awal pekan lalu berada diangka Rp 1.804. Harga TBS naik untuk usia tanam 10 tahun-20 tahun dengan Indeks K 89,50 persen.
“Sementara, harga rata-rata CPO Rp 7.907 dan harga rata-rata inti sawit Rp. 5.558,” ungkapnya.
Untuk sawit usia tanam tiga tahun harga pada periode ini Rp 1.417. Sedangkan usia tanam empat tahun harganya Rp 1.509, usia lima tahun Rp 1.579. untuk usia tanam enam tahun harga untuk periode ini Rp 1.645. Selanjutnya usia tanam tujuh tahun Rp 1.687, sedangkan usia tanam delapan tahun harganya Rp 1.722 dan untuk usia tanam sembilan tahun Rp 1.756. Untuk usia tanam 10-20 tahun naik menjadi Rp. 1.810. Harga tandan buah segar usia tanam 21 sampai 24 tahun harganya saat ini rp1.755 dan untuk usia tanam 25 tahun harganya 1.674.
(yni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: