Sakdiah Ojek Sampan Danau sipin: 20 Tahun Arungi Danau Sipin, Habiskan 6 Sampan
Masih bertahan sejak puluhan tahun lalu. Ojek Sampan penyeberangan yang mengarungi Danau Sipin Kelurahan legok, Kota Jambi masih eksis hingga saat ini.
M Zainur Rizal
TEPAT berada dibelakang komplek kantor Gubernur Jambi, Danau Sipin merupakan wilayah perairan yang membelah Kota Jambi. Perahu tradisionalnya masih eksis. Pemerintah sudah komitmen ingin menjadikan danau sipin sebagai objek wisata andalan Kota Jambi. Masyarakat yang memiliki penghasilan dari ojek perahu tradisonal disana menaruh harapan besar dengan rencana pemerintah.
Danau sipin memang jadi jantung kehidupan sebagian besar masyarakat danau sipin, selain mengais rezeki dengan ojek sampannya, warga disana juga memanfaatkan danau untuk membudidaya ikan.
Sakdiah salah satu masyarakat yang menopang hidup keluarga dari tenangnya danau sipin. Sejak 20 tahun silam ia mengarungi danau sipin menjadi ojek sampan. Wanita 51 tahun itu setiap hari memarkirkan perahunya dibibir danau menanti penumpang yang ingin memakai jasa dayungnya.
“Pelangan kita anak sekolah, pegawai rumah sakit dan PNS kantor Gubernur,” katanya.
Sejak pukul 05.30 WIB Sakdiah sudah mulai turun ke danau sipin, memegang dayung dan duduk diperahunya. Hal tersebut dilakukannya setelah melakukan pekerjaan rumah. Maklum ibu lima anak ini juga memiliki kewabajiban untuk mengurus keperluan rumah.
Wanita asli Kota Jambi ini telah menghabiskan 6 sampan selama melakoni pekerjaan sebagai ojek sampan. Setiap harinya ia bisa mengumpulkan puluhan ribu dari bayaran seikhlas penumpangnya.
Untuk tarif sekali menyeberangi Danau Sipin adalah Rp 3 ribu. Namun kebanyakan dari pelanggan adalah tetangga, Sakdiah tidak mematok harga tersebut sebagai upahnya mengayuh.
“Kalau sehari bisalah kumpulkan Rp.30 ribu,” kata Sakdiah dengan logat Jambinya.
Dari hasil ojek sampannya Sakdiah mampu menyekolahkan lima anaknya hingga tamat SMA. Kini lima anaknya telah menikah. Dan ia tetap menjalani provesinya sebagai ojek sampan Danau Sipin.
Wanita yang akrab disapa Yuk Sa ini sangat peduli dengan keadaan air Danau Sipin. Saat ini selain ojek sampannya ada orang yang mebuat perahu menggunakan mesin.
“Kita pengennya itu dilarang, kerena bisa merusak habitat Danau Sipin, apalagi Danau sipin mau dijadikan sumber air,” ungkapnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: