Plt Akan Ditunjuk DPP, Golkar Jambi Masih Beduka

Plt Akan Ditunjuk DPP, Golkar Jambi Masih Beduka

JAMBI - Golkar Jambi masih diselimuti duka mendalam setelah kehilangan sosok pembesar dan panutan partai, Zoerman Manap, Senin (9/4) kemarin. Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi itu tutup usia setelah berkiprah selama empat periode memimpin.

Kini tampuk pimpinan partai berlambang pohon beringin itu lowong. Kekosongan ini mengharuskan adanya pelaksana tugas (Plt) agar roda organisasi tetap berjalan untuk menjaga dan mempertahankan eksistensi partai.

Sekretaris DPD I Golkar Provinsi Jambi, Supardi Nurzain mengatakan jika pelaksana tugas akan ditunjuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Hanya saja dirinya belum mengetahui kapan penunjukkan itu dilakukan. “Ada pelaksana tugas dari DPP. Kita tidak tau kapan, tapi pasti ada petunjuk,” ujarnya.

Supardi menyebutkan, pelaksana tugas itu biasanya merupakan pengurus DPP. Penunjukan itu berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan Ketua Umum, Airlangga Hartarto. “Bukan dari Jambi, pelaksana tugas itu biasanya orang pusat (DPP, red),” ungkapnya.  

Apakah artinya akan ada Musyawarah Luar Biasa (Musdalub)? Anggota DPRD Provinsi Jambi ini mengaku pihaknya belum berbicara sejauh itu. Karena Golkar Jambi masih dalam keadaan berduka karena kehilangan seorang panutan yang selama ini menjadi panutan.  “Kita belum bicara itu sekarang (Musdalub, red). Kita masih dalam keadaan berduka,” ungkapnya.

Namun jika belum berkahir masa jabatan dan DPP  mengharuskan terbetuknya ketua defenitif, maka harus dilakukan Musdalub. “Sekali lagi kita belum bicara itu,” terangnya.

Lalu bagaimana dengan kursi Golkar di DPRD Provinsi Jambi? Sesuai UU 23 tahun 2014, PP 16 Tahun 2010, PKPU 22 tahun 2010, PKPU 03 tahun 2011 dan PKPU 02 tahun 2016 mengharuskan adanya pergantian antar waktu (PAW). Tahapan itu diatur lebih rinci di Pasal 139 UU 23 tahun 2014 dan Pasal 193 UU 23 tahun 2014.

Itu artinya satu kursi Golkar akan diisi suara terbanyak kedua sesuai hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dari pada daerah pemilihan yang sama. Berdasarkan data yang dihimpun, suara terbanyak kedua diperoleh Measita Arifin dengan 2.255 suara.

(aiz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: