JAMBI - Rumah Sakit Umum Daerah  (RSUD) Raden Mattaher Jambi hanya mengolah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). RSUD Raden Mattaher termasuk pengelolaan limbah B3 terbaik.

 Tapi, RSUD tidak mengolah limbah sampah atau limbah lainnya. Itu diakui Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUD Raden Mataher Jambi, drg. Iwan Hendarawan.

“Kita menggunakan vendor atau pihak ketiga dalam pengelolaan limbah sampah,” jelasnya.

Dipilihnya pihak ketiga mengolah limbah sampah dianggap lebih murah jika mengolah sendiri.

“RSUD Raden Mattaher punya alat pengolahan limbah lain, tapi, rusak,” ujarnya.

Harga per kilo gram Rp 20 ribu jika dikelola pihak ketiga. Harga itu dianggapnya tidak memberatkan RSUD Raden Mattaher. Dan tidak membuat RSUD kerepotan.

“Kan yang mengerjakan pihak swsata, mereka provesional, jadi,kita tidak kerepotan,” ungkapnya.

Penggunaan pihak ketiga ini setelah dilakukan pengkajian. Dari hasil kajian, untuk memperbaiki peralatan pengolahan sampah yang rusak lebih mahal dari membeli peralatan yang baru. Jika akan memperbaiki, banyak peralatan tambahan yang harus ditambah, salah satunya yakni corong asap. Tinggi corong asap minimal 1 gedung setengah lebih tinggi dari gedung yang dimiliki.

“Lantai kita ada 6, mau berapa lagi tingginya,” jelasnya.

Selain itu, ada permasalahan lain jika akan melakukan perbaikan, yakni, lokasi pengolahan. Dikatakan Iwan, tidak mungking pengolahan dilakukan di belakang RSUD. Nantinya akan banyak yang terkena dampak lingkungan.

“Kalau kita letakkan jauh dari RSUD, maka, akan menimbulkan biaya tambahan, yang jelas memberatkan dan membuat semakin mahal,” pungkasnya.

(nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: