JAMBI - Aksi terorisme memang tidak pernah terjadi di Provinsi Jambi. Namun dalam kurun dua tahun belakangan ini, serangkaian penangkapan para pelaku terror  dari berbagai jaringan, pernah dilakukan di Jambi.

Bahkan, pelaku yang menyerang  dan membakar Polres Dharmasraya pada 12 November 2017 silam berasal dari Jambi. Keduanya, yakni Eka Fitria warga Bungo dan Enggria Sudarmadi warga Kabupaten Merangin tewas ditembak.

 

\"Kita tidak bisa memastikan. Dibilang tidak ada, tapi Jambi pernah jadi tempat latihan sebelum aksi serangan terorisme\"Prof Sukri - Ketua FKPT Provinsi Jambi

 

Sebelumnya, anggota Densus 88, meringkus terduga teroris berinisial M di RT 35, Kampung Bugis, Kelurahan Kenali Besar, Kota Jambi. Kemudian juga W dibekuk di rumah orangtuanya di Kumpeh, Kabupaten Muarojambi (selengkapnya lihat grafis). Bahkan, Bungo menjadi tempat latihan mereka.

Ketua Forum Koordinas Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi, Prof Sukri, diminta komentarnya terkait hal ini, mengatakan, terkait aksi terror ini, ia meminta masyarakat Jambi tetap waspada.

Kewaspadaan ini perlu dilakukan, mengingat Provinsi Jambi pernah menjadi lokasi latihan jaringan dan aksi serangan teroris. Dengan ini, FKPT meningkatkan pencegahan dan penanggulangan.

‘‘Dengan kejadian ini, kita tingkatkan pencegahan dan pennaggulangan,’‘ katanya.

Kemudian, ketika ditanyakan apakah di Jambi masih menyisakan benih yang berkemungkinan berkembang? Prof Sukri mengatakan berkemungkinan masih ada. Pasalnya Jambi merupakan daerah yang tenang.

‘‘Kita tidak bisa memastikan. Dibilang tidak ada, tapi Jambi pernah jadi tempat latihan sebelum aksi serangan terorisme,’‘ katanya.

Dijelaskanya, beberapa daerah yang pernah diindikasikan miliki benih teroris adalah Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Merangin, Bungo, Tanjung Jabung Timur.

Menyikapi ini, ia menegaskan akan melakukan koordinasi hingga tingkat Rukun Tetangga (RT), untuk mensosialisasikan terkait bahaya aksi terorisme. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: