JAMBI - Aliran radikal tidak menutup kemungkinan ada dan berkembang di Jambi.

Ini disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi dalam pertemuan lintas agama di aula Kanwil Kemenag Jambi Kamis kemarin (17/05).

“Sampai saat ini belum terdeteksi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada di Jambi,” katanya.

Dijelaskasnya, untuk mendeteksi sebuah aliran itu sulit, apalagi terkadang lokasi yang tidak diduga. Selama ini, kata Hadri, di Jambi hanya ditemukan aliran atau paham  nenyimpang.

Dalam menyikapi penyimpangan ini, Hadri mengaku, pihaknya sudah melakukan pendekatan dan pembicaraan. Selaian itu peringatan untuk tidak mengulagi perbuatan juga sudah dilakukan.

\"Kita sudah ajak berdialog dan saat ini kondisinya sudah terkoordinir,\" sebutnya.

Aliran sesat  di Provinsi Jambi, sebutnya, ditemukan di sejumlah daerah, yakni Muaro Jambi dan Sarolangun. Dengan temuan aliran sesat ini, Hadri memberi  jaminan bahwa aliran ini tidak sampai menjurus ke radikalisme. 

\"Alirannya  seperti Ahmaddiyah, Tarikat Naqsabandiyah, Samaniyah dan faham shalawat,  yang kita temukan, namun ini tidak menjurus ke radikalisme , tapi kita akan terus pantau,\" pungkasnya.

Acara pertemuan ini sendiri diinisasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi. Selain dihadiri  oleh MUI, juga ada perwakilan dari Umat Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, Konghucu dan perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori umar mengatakan dirinya sangat mengutuk aksi terorisme yang terjadi belakangan ini dan turut berduka atas korban yang meninggal dunia.

\"Kita berharap di Jambi  tetap aman dan masyarakat harus berperan aktif untuk menangkal teroris dengan cara peka terhadap lingkungan sekitar dan jika ada tamu tak dikenal laporkan ke RT setempat,\"katanya. 

Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, tidak lengah dengan kemungkinan yang terjadi. Menurutnya, aksi yang sama juga terjadi di Jambi.

“Keamanan dan ketertiban merupakan kewajiban kita untuk menjaga,” katanya.

Kapolda Jambi Brigjenpol Muchlis AS, mengatakan, untuk antisipasi masuknya teroris ke Jambi, dia mengintruksikan untuk membuat dan mengaktifkan kembali Siskamling yang ada di pemukiman warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: