JAMBI - Kementerian Agama (Kemenag) RI telah melakukan qur’ah atau pengundian pemondokan haji untuk wilayah Mekah 1439 H/2018.
Khusus tahun ini, jarak terdekat pemondokan berkisar 708 meter dari Masjidil Haram. Sedangkan jarak terjauh sekitar 4.300 meter (4,3 km).
Berdasarkan data qur’ah yang beredar, jemaah Indonesia akan ditempatkan pada tujuh wilayah pemondokan. Terdekat Rei Bakhsy. Jaraknya, 708 meter hingga 1,9 km dari Masjidilharam. Di wilayah tersebut terdapat 15 hotel. Total kapasitas 13.314 jemaah.
Lokasi terjauh dari Masjidilharam adalah pemondokan di wilayah Aziziah. Jaraknya 2,6 km sampai 4,3 km. Di sana terdapat 19 hotel. Kapasitas total 23.420 jemaah (Lihat grafis, red).
Bagaimana dengan Jambi? Sedikitnya ada lima pemondokan yang diisi oleh Calon Jemaah Haji (CJH) Jambi. Lima pemondokan ini akan ditempati oleh enam kelompok terbang (kloter), plus satu kloter gabungan dengan CJH asal Batam.
‘‘Ada kloter CJH Jambi yang menempati pemondokan Rey Bakshy dan Aziziah, artinya terdekat dan terjauh,’‘ ujar Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, M Thoif saat dikonfirmasi koran ini kemarin (5/6).
Artinya jarak yang harus ditempuh CJH asal Jambi adalah 708 meter hingga 4,3 Km menuju Masjidil Haram. Namun untuk pemondokan yang terjauh Thoif menyebut CJH tidak perlu khawatir karena sudah ada bus yang mengantar mereka.
‘‘Untuk yang jauh ada bus , yang paling dekat bisa jalan juga, jadi tidak perlu khawatir,’‘ katanya.
Adapun penyebaran pemondokan untuk enam CJH Jambi yakni yang terdekat ditempati oleh Kloter enam atau dengan nama makhtab BTH 25 akan menempati pemondokan Rei Bakshy. Dengan jarak hanya 708 meter hingga 1,9 Km jarak terjauh dari Masjidil Haram.
Selanjutnya Pemondokan Misfalah yang berjarak 1,3 KM sampai 2,3 KM akan ditempati oleh Kloter 3 dan 4 atau dengan nomor BTH 22 dan 23.
Sedangkan Kloter 1 dan 2 akan menempati Pemondokan Syisyah dengan jarak 2,4 KM sampai 4,3 KM dari komplek Masjidil Haram. Jarak terjauh akan ditempati oleh kloter 5 BTH 24 pada pemondokan Aziziah yang jarak tempuhnya mencapai 2,6 km hingga 4,3 Km.
‘‘Sedangkan untuk Kloter 7 atau BTH 26 karena gabungan tidak dilakukan Qur’ah, dan ditunjukkan akan menempati pemondokan Jarwal,’‘ ujar Thoif.
Diketahui kloter ini merupakan gabungan dari Kepulauan Riau dan Provinsi Jambi. Jambi mendominasi dengan menyertakan jamaah dari Sarolangun dan Jambi didalamnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: