JAKARTA – Momen mudik lebaran tahun ini diprediksi akan diikuti oleh 30 juta pemudik. Fenomena tersebut, bukan hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan mudik, tapi juga meningkatkan angka konsumsi di wilayah tersebut.
Direktur Utama Bulog Komjen Purnawirawan Budi Waseso mengatakan, pergerakan massa itu menjadi salah satu perhatian jajarannya. Sebab, hal itu berkaitan dengan strategi distribusi stok pangan yang harus disiapkan dan digelontorkan.
Buwas menambahkan, ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami kenaikan signifikan. Yang tertinggi adalah Jawa tengah dan Jawa Timur. “Kan ini butuh banyak. Lampung Medan Makasar ini juga menjadi perhatian kita itu,” kata Buwas di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin (8/6).
Terkait strateginya, Buwas menyebut akan menyesuaikan dengan kondisi dan laporan dari lapangan. Yang pasti, pihaknya harus cermat. Agar tidak terjadi kekurangan yang berpotensi berdampak pada kenaikan harga. “Kalau sekarang masih stabil ya, seperti beras ini daging juga,” imbuhnya.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menambahkan, saat ini, stok pangan, khususnya beras di gudang bulog sangat stabil. Di mana ada lebih dari 1,5 juta ton beras yang tersimpan. Angka tersebut melebihi angka aman yang ada di kisaran 1,5 juta ton.
Jumlah itu, lanjut Buwas, masih akan terus bertambah. Pasalnya, hingga saat ini, upaya penyerapan beras dari petani terus berlangsung. Setiap harinya, rata-rata menyerap 11 sampai 17 ribu ton. “Cadangan ini ga digelontorkan, mana kala produksi petani ga ada, kebutuhan masyarakat meningkat, baru dikeluarkan,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, secara umum, stok pangan di daerah saat ini tercukupi. Untuk semua komoditas, pemerintah menambah stok kebutuhan 20 persen lebih banyak dari biasanya.
Namun demikian, Amran sepakat dengan bulog, bahwa provinsi dengan tujuan mudik potensi terjadi kenaikan. Seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat. “Semua kita persiapkan, kita amankan,” kata Amran.
Selain itu, khusus beras, Amran juga optimis bisa stabil pada lebaran tahun ini. Mengingat waktunya juga bersamaan dengan masa panen raya yang hingga kini masih terus berlangsung di sejumlah daerah. “Masih panen. Lebih besar tahun ini dari pada tahun sebelumnya di bulan yg sama,” pungkasnya.
(far)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: