>

Pelatihan Kerja Belum Optimal

Pelatihan Kerja Belum Optimal

JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi masih memiliki kuota pelatihan kerja pada semester dua tahun 2018. Setidaknya ada 11 kelas dari 18 kelas yang bersumber dari APBD. Tak hanya program APBD, program APBN juga banyak yang belum berjalan, dari 46 paket, baru berjalan 14 paket.

 Abdallah Husin, Kepala BLK Provinsi Jambi mengatakan, anggaran pelatihan kerja yang dikucurkan APBD Rp 900 juta, ditambah dari APBN Rp 2,6 M.

“Sebenarnya dana minim, tahun ini kita kejar kuantitas,” akunya.

Dari rincian itu, adapula kelas di luar ruang yang disediakan BLK. Bentuknya tim BLK mengunjungi daerah. Jenisnya Mobile Training (MT).

“Kelas ini dilakukan Maret lalu, 4 kali,” tegasnya.

Juli ini, pihaknya menargetkan 15 kelas tersisa untuk alokasi APBN. Kendala yang dihadapi pihak BLK sejauh ini kurangnya peminat pada satu keahlian tertentu. Dan sebaliknya terjadinya banjir peminat pada satu ketermapilan seperti kelas menjahit, hanya tersedia 10 kelas.

“Kita telah buat seremonial, akan coba menarik perhatian masyarakat lagi,” ungkapnya. 

Masalah lain terhadap banyaknnya program APBN yang belum terlaksana, Dia berpandangan karena APBN baru digerakkan pada April 2018 ini.

Syaratan untuk mengikuti pelatihan tak begitu sulit, pelamar hanya  melampirkan foto copy Ijazah terkhir, foto copy KTP, dan pas foto. Dan diseleksi terlebih dahulu oleh pihak BLK.

“Diwawancara, lihat tujuannya, target kita tahun ini 1.000 orang, hingga April sudah 520 orang,” tegasnya.

Pelatihan keterampilan yang diberikan ada 11 macam, diantaranya, yang berhubungan dengan listrik, yakni, teknik listrik, teknik elektronik, dan tenologi informasi computer.

Kemudian teknik otomotif, pelatihan yang diberikan dibagi menjadi 3 yakni mesin mobil bensin, mobil solar dan motor. Ada juga pelatihan konstruksi teknik las dan bangunan.

Khusus utuk wanita, disediakan garmen apparel pelatihan yang diberikan seperti menjahit dan bordir. Selanjutnya Adm Perkantoran dan Procesing.

“Kita juga memberikan pelatihan teknik manufaktur dan terakhir refrigenerator,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: