>

Pengamanan Pilpres, Gandeng Dai Cegah Konflik

Pengamanan Pilpres, Gandeng Dai Cegah Konflik

JAKARTA - Polri mulai mempersiapkan pengamanan pemilu presiden (Pilpres) 2019. Salah satunya, dengan berkerjasama dengan Dai atau Mubaligh, dengan menghidupkan kembali Dai Kamtibmas. Harapannya, bisa menekan kemungkinan konflik dalam pilpres 2019.

Kapolri Jendetal Tito Karnavian mengatakan bahwa dai kamtibmas ini sebenarnya sudah lama ada, Polri memiliki kepentingan yang sama dengan dai kamtibmas. ”Silaturahmi ini perlu, ini teman lama yang mungkin dilupakan polisi,” tuturnya.

Ketertiban masyarakat menjadi kepentingan bersama antara Polri dengan dai atau mubaligh. ”mengayomi masyarakat dan menjaga kesatuan dan persatuan. Dai memiliki peran sama dengan kita,” paparnya dalam acara silaturahmi Polri dengan Dai Kamtibmas tesebut.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Masyoritas penduduknya merupakan muslim. ”Kalau dibandingkan, penduduk muslim di Timur Tengah dengan penduduk muslim di Indonesia, masih banyak Indonesia. 85 persen merupakan muslim,” paparnya.

Maka, tokoh agama memiliki peran sentral dalam masyarakat. Apa yang disampaikan tokoh agama akan di dengar. ”Kalau di kampung-kampung, tokoh agama ini yang dipanut,” ujarnya.

Semua ini nantinya ada kaitannya dengan Pilpres 2019, namun bukan berpolitik. Kepentingan Polri adalah keamanan ketertiban masyarakat. ”Bapak dan ibu punya posisi penting mempengaruhi opini masyarakat dan mencerdaskannya,”ujarnya.

Apalagi, Indonesia ini masih didominasi kelas menengah ke bawah. Belum bisa meningkatkan kesejahteraan hingga rakyatnya berada di golongan menengah atas. ”Karena itu menjadi penting menjaga kontestasi politik berjalan aman, lancar dan demokratis. Tanpa perlu mengorbankan keberagaman NKRI dan jangan sampai berdarah-darah dalam pertaruangan kekuasaan,” jelasnya. 

Menurutnya, selama 72 tahun ini Indonesia menjadi negara yang utuh. Semua itu harus disyukuri, berbeda dengan negara lain seperti Uni Soviet dan Yugoslavia. ”Negaranya besar, bahkan memiliki nuklir. Namun, terpecah belah menjadi negara kecil-kecil,” ujarnya.

(idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: