>

LRT Jakarta Berpotensi Molor

LRT Jakarta Berpotensi Molor

JAKARTA – Asian Games tinggal menghitung hari. Salah satu hal yang terus dipelototi adalah transportasi. Light rail transit (LRT) Jakarta maupun LRT Sumatera Selatan masih terus digarap. Sertifikasinya pun akan terus dikejar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan jika tim assessment dari Ditjen Perkeretaapian melakukan sertifikasi. Sertifikasi menjadi salah satu tanda bahwa jalur dan kereta layak untuk digunakan. ”Waktu saya menanyakan ke Direktur Jakpro (PT Jakarta Propertindo, Red), jawabnya 10 Agustus akan beroperasi,” tutur Budi kemarin (17/7). Namun dia tidak berani memastikan.

Sempat ada wacana jika PT Jakpro tetap akan mengoperasikan walaupun belum 100 persen jadi. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov DKI Jakarta itu memang ditunjuk untuk melaksanakan pembangunan prasarana dan penyelenggaraan sarana LRT. Budi tidak banyak menanggapi terkait hal tersebut. ”Kita akan lihat keamanannya, apakah 80 persen akan safety atau tidak,” ungkapnya.

Pembangunan LRT Jakarta memang belum sebagus LRT Sumatera Selatan. Terutama untuk stasiun pemberhentian. Minggu lalu (15/7) Jawa Pos bersama Budi mengunjungi Stasiun Boulvard Kelapa Gading. Walaupun jalur LRT sudah berfungsi, namun stasiun masih berantakan. Hal itu ditunjukkan dari tangga yang belum dipasang tepiannya dan lantai belum berkeramik. Dalam stasiun masih tertera tulisan jika masih terdapat pekerjaan kontruksi.

Hal itu berbeda dengan Stasiun Bumi Sriwijaya dan Stasiun Jakabaring, Palembag. Saat Jawa Pos berkunjung pada Kamis lalu (12/7), stasiun sudah rapi. Petugas hanya tinggal memasang eskalator dan membersihkan debu saja. Di beberapa stasiun lainnya terlihat bangunan stasiun sudah terbentuk. Hanya saja tangga sebagai akses masih butuh finishing.

”Sebenarnya LRT Jakarta sudah 92 persen. Namun jika dihitung dengan depo, jadi 75 persen,” ujar Budi. Dia menyerahkan semua pekerjaan tersebut kepada PT Jakpro.

Sementara itu Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara berencana menawarkan ekstra flight pada masa Asian Games. Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan jika jumlah tamu yang diprediksi mencapai 25.000 orang itu akan membutuhkan tambahan penerbangan.  ”Transportasi udara dipastikan menjadi transportasi utama untuk  kedatangan dan kepulangan. Selain itu juga digunakan bagi para suporter nasional yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Untuk itu diperlukan penerbangan ekstra baik berjadwal maupun carter agar pergerakan para delegasi dan suporter tersebut lancar,” ujar Agus.

Menurut Agus, hal ini termasuk berkah bagi bisnis penerbangan nasional. Dia meminta para maskapai untuk sesegera mungkin mengkalkulasi bisnis dari ajang olahraga tersebut.

Untuk mendukung penerbangan ekstra, Agus sudah meminta AirNav untuk mempersiapkan penambahan lalu lintas penerbangan. ”Kami sudah meminta AirNav untuk mempersiapkan tambahan slot penerbangan dan pengelola bandara untuk mempersiapkan pelayanan di bandara,” katanya.

Agus menyatakan ada dua bandara utama yang disiapkan untuk gelaran Asian Games, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Selain itu juga ada beberapa bandara lain yang disiapkan sebagai pendukung seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.

(lyn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: