MPRJ Selenggarakan Seminar Kajian Koleksi Tentang Catalina RI 005
JAMBI - Dalam rangka memperingati hari museum Indonesia tahun 2020, Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) mengadakan Seminar Kajian Koleksi tentang Pesawat Catalina RI 005. Dengan mengusung tema \"Museum Sumber Pemajuan Kebudayaan dan Solidaritas, kegiatan yang dilaksanakan di Aula MPRJ Sabtu (10/10) lalu, bertujuan untuk mengenang perjuangan pejuang rakyat dalam meraih kemerdekaan kemerdekaan RI, khususnya di Jambi.
Dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan perilaku memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan sebelum memasuki tempat seminar, kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kadis Budpar DR. Sri Purnama Syam dengan menghadirkan langsung pelaku sejarah yang mengetahui persis tentang pesawat Catalina RI 005 yaitu Gunawan. Ia merupakan teknisi yang bertugas mengisi bahan bakar pesawat pada sat itu. Dan beliau juga merupakan Pimpinan Lapangan pencarian reruntuhan pesawat Catalina RI 005 yang dimulai pada tahun 1991.
Plt. Kadis Budpar, DR. Sri Purnama Syam mengatakan, sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya mengetahui tentang pesawat Catalina RI 005 menjadi koleksi di MPRJ. \"Semakin banyak kita tahu tentang perjuangan pahlawan masa lalu, maka semakin besar cinta kita kepada negeri,\" katanya.
MPRJ sengaja menghadirkan langsung pelaku sejarah dalam kegiatan seminar koleksi ini, dengan tujuan agar nilai perjuangan dan semangat patriotisme para pelaku sejarah dapat terus hidup sampai sekarang. Kedepannya dalam mengadakan kegiatan MPRJ akan terus berusaha menghadirkan narasumber yang merupakan pelaku sejarah di Provinsi Jambi, dengan harapan sejarah perjuangan rakyat Jambi dapat tersampaikan dengan lebih rinci.
Dalam seminar tersebut Gunawan bercerita bahwa saat perjuangan ia pernah bertugas mengantarkan logistik untuk pasukan perjuangan dengan menggunakan speed boat menyusuri Sungai Batang Hari. Ia menyebutkan bahwa pernah membuang emas dan uang merah demi membawa beras dan garam agar pasukan bisa bertahan hidup. \"Untuk apa bawa emas dan uang tidak bisa digunakan saat itu. Jadi emas 27 kilogram (Kg) dibuang ke sungai,\" katanya.
Tentang pesawat Catalina, Gunawan mengaku melihat pesawat tersebut sesaat sebelum jatuh ke Sungai Batang Hari pada tahun 1948 tersebut. Sebelum jatuh pesawat tersebut masih dalam proses perbaikan mesin, namun dipaksakan terbang karena takut pesawat tersebut diserang dan jatuh ke tangan Belanda.
Tugas dirinya saat itu yaitu mengangkut bahan bakar pesawat Catalina RI 005 menggunakan speed boat ke dusun Sijenjang, tempat pesawat tersebut mendarat. Bahkan Gunawan mengaku pernah mengantar bahan bakar untuk pesawat Catalina RI 005 itu sampai ke Danau Singkarak menggunakan speed boat. Pesawat itu dulunya digunakan untuk mengangkut perwira tinggi, bahan makanan dan pakaian. \"Saat mengisi bahan bakar pesawat harus dikamuflase agar tidak terlihat musuh dan itu tugas saya. Sehingga saya diburu Belanda, karena selalu menjadi pengisi bahan bakar pesawat Catalina itu,\" ungkapnya.
Seminar Kajian Koleksi Tentang Catalina RI 005 diikuti oleh 100 peserta terdiri dari guru sejarah tingkat SMP, SMA dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jambi. (kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: