>

PPNI Provinsi Jambi Sambangi Gubernur, 42 Perawat Sudah Terpapar Covid19

PPNI Provinsi Jambi Sambangi Gubernur, 42 Perawat Sudah Terpapar Covid19

JAMBI - Sebanyak 42 perawat sudah terpapar Covid19 hingga Minggu ketiga Oktober. Angka ini dicatat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Angka ini juga yang dibawa DPW PPNI Provinsi Jambi untuk menghadap Pjs Gubernur Jambi, Ardy Daud pada, Senin (26/10).

Saat diwawancarai Jambi Ekspres saat keluar dari ruang Gubernur, Ketua DPW PPNI Provinsi Jambi Ns.Umar mengatakan, pihaknya membawa aspirasi dari profesi untuk disampaikan. Seperti angka positif Covid19 sudah mencapai 42 orang, kurangnya suplemen dan extra fooding di beberapa daerah dan meminta Swab mandiri dilakukan lebih banyak pada perawat Jambi, yang jika ditotal sebanyak 12 ribu orang. \"Tanggapan gubernur sangat baik, dan beliau menyebut akan melanjutkan aspirasi ini,\" jelas Umar.

42 perawat yang sudah terpapar positif ini diakuinya, sebarannya hampir di seluruh kabupaten/kota perawat sudah terapapar. \"Dari jumlah yang terbanyak memang berasal dari Kota Jambi, 50 persennya dari Kota Jambi,\" ujarnya yang didampingi Ketua Satgas Covid19 DPW PPNI DR.Andi Subandi yang juga pakar disaster manajemen.

Tak hanya itu, PPNI juga menyorot belum berjalannya satgas Covid19 Kecamatan, sehingga ada di satu daerah justru perawat lah yang harus memakamkan pasien. PPNI menilai tugas memakamkan jenazah sudah melebihi tugasnya.\"Kita harap ini jangan terjadi lagi, karena telah ada tupoksinya, aturannya sebelum jenazah dibawa ke pemakaman satgas kecamatan yang sudah mengkondisikan masyarakat dan pihak keluarga di lokasi RT/ Desa jenazah akan dimakamkan,\" jelasnya.

PPNI juga berharap, agar tes Swab perawat dilakukan secara masif. Selama ini, perawat melakukan swab dibiayai daerah saat selesai menangani pasien Covid. Serta waktu tunggu hasil swab tak terlalu lama, yang selama ini mesti menunggu dua hingga tiga minggu. \"Padahal kita mengharapkan 2 hingga 3 hari hasil sudah keluar, agar perawat yang negatif bisa melanjutkan tugas piket di fasilitas kesehatan tempat bertugas,\" akunya.

Untuk insentif, kata Umar, kedepan juga perlu diperhatikan. Dia mendapat laporan ada insentif yang belum dibayarkan, walaupun kini kabar yang berkembang insentif tengah diproses di pusat.

Sementara itu, Pjs Gubernur Jambi Ardy Daud mengatakan, dirinya menyerap aspirasi para perawat. Kedepan akan dioptimalkan pemeriksaan swab. \"Jika mesin Swab PCR sudah berfungsi seluruhnya waktu tunggu hasil swab akan terpangkas,\" sebutnya.

Perkembangan, terakhir, lanjut ardy, jumat lalu, di Labkesda Jambi sudah dapat izin aktivasi, dan sekarang bisa periksa Swab 90 sekali putar, jika dimaksimalkan bisa 180 perharinya. Ini menambah pemeriksaan sebelumnya 160 pemeriksaa Di BPOM dalam saru harinya. Artinya di Jambi sudah bisa memeriksa 340 swab. \"Bahkan nantinya jika di RSUD Mattaher sudah bisa aktif mesin PCRnya , satu Minggu bisa dicapai 4 ribu uji swab,\" terang Ardy.

Ditambahkan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar mengatakan kedepan akan diperbanyak tempat tes swab di Jambi, guna menampung lebih banyak sampel termasuk untuk tenaga kesehatan. \"Tentu kita akan upayakan percepatan kedepan, sekarang sedang berproses termasuk instensif tenaga medis,\"jelasnya.(aba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: