>

Workshop Pendidikan Komunitas Orang Rimba: Butuh Kerjasama

Workshop Pendidikan Komunitas Orang Rimba: Butuh Kerjasama

SAROLANGUN - Selasa (22/12), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun mengadakan Workshop Sinergi dan Kolaborasi berbagai pihak dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan bagi Komunitas Adat Orang Rimba.

Kadis Dikbud Sarolangun mengatakan bahwa memang orang rimba ini sangat menbutuhkan pendidikan yang sangat layak dalam rangka memperoleh pengetahuan untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik dan mandiri.

\"Disdikbud Sarolangun melaksanakan kegiatan ini untuk menghasilkan berbagai pemikiran yang soluftif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan pelayanan pendidikan bagi komunitas adat orang rimba, maka saya harap kegiatan ini harus diikuti dengan baik dan pahami apa yang disampaikan oleh para narasumber, \"katanya.

\"Pengetahuan yang harus dimiliki setiap orang, termasuk bagi orang rimba atau suku anak dalam, karena tentunya ini kewajiban pemerintah untuk melaksanakan pendidikan, supaya mereka setara dengan masyarakat pada umumnya,\" katanya.

Selain itu, kata Helmi, sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan pendidikan bagi orang rimba, pemerintah Kabupaten Sarolangun telah melakukan berbagai kegiatan pada tahun 2020 dalam menunjang pendidikan bagi komunitas adat orang rimba ini.

Diantaranya membangun sekolah khusus bagi orang rimba, pemberian insentif bagi guru SAD di tingkat SD sampai SMA, pemberian gizi tambahan, pemberian pakaian sekolah, kegiatan konsultasi bagi suku anak dalam, pembangunan pondopo khusus di Kecamatan Limun, pembangunan RKB Ponpes di kawasan terpadu, dan pembangunan pondok khusus SAD.

\"3E354A01-7F51-49F0-A594-5A8E017D9077\"

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun Helmi

Perwakilan PT. SAL, Theresha Jurenzy mengatakan, bahwa pihak perusahaan sudah melakukan perjanjian kerja sama atau Mou dengan pemerintah kabupaten Sarolangun, terkait pemberdayaan suku Anak dalam (SAD), untuk memberikan layanan pendidikan bagi SAD secara maksimal melalui leading sektor nya yakni Disdikbud.

\"1E4AEBE5-F5A1-4A81-943E-CCD4D7004F1A\"

Peserta workshop

\"Saat ini ada dua anak SAD yang kuliah di Unja, dan mereka sedang ujian tengah semester, sehingga tidak bisa di bawa kesini, mereka semangat sekali kuliah dan dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya,\"kata Theresha Jurency.

Dikatakannya, Perusahaan selalu terbuka terkait kesempatan dalam memberikan pendidikan SAD. Pertama, PAUD, kelas persiapan untuk membantu menyiapkan anak dalam persiapan mental dan akademis dalam memasuki pendidikan.

\"Kami juga sediakan beasiswa sekolah formal, jika anak anak SAD mau masuk ke sekolah formal. Kami sediakan tempat tinggal dan menjamin makanan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: