>

JAKARTA – Ulama NU Gus Miftah dan Permadi Arya atau Abu Janda diundang ke studio podcats Deddy Corbuzier untuk membahas cuitan Abu Janda yang menyebut Islam arogan.

\"WhatsApp

Abu Janda diundang untuk mengklarifikasi cuitan kontroversialnya yang diduga menghina Islam. Sedangkan Gus Miftah dihadirkan untuk memberikan pandangan sekaligus menceramahi Abu Janda.

 Dalam acara tersebut, Gus Miftah memaki-maki Abu Janda. Ia mengaku sudah lama kesal dengan sikap Abu Janda yang kerap menyudutkan Islam.
 Gus Miftah teringat ketika dia mengkritisi pernyataan Emmanuel Macron yang mengaitkan Islam dengan teroris, Abu Janda membalasnya dengan narasi yang tidak sopan.

“Saya marah betul waktu itu karena yang saya hajar adalah personalitif Macron, kenapa kemudian kesalahan seseorang siswa yang memenggal gurunya itu, kenapa kemudian Islam secara general disalahkan,” ucap Gus Miftah, dikutip Pojoksatu.id dari chanel YouTube Deddy Corbuzier, Senin (1/2).

Gus Miftah menilai kasus Macron dan Abu Janda memiliki kemiripan, yakni sama-sama menyudutkan Islam. “Artinya hampir ada kesamaan pernyataan Macron dengan twitnya seorang Arya Permadi. Itu yang ingin kita klarifikasi hari ini,” ujar Gus Miftah.

Abu Janda lantas menjawab bahwa cuitannya itu tidak berdiri sendiri. Cuitan tersebut hanya untuk membalas twit Tengku Zulkarnain yang dianggapnya provokatif.

Namun Gus Miftah menilai cuitan Abu Janda justru lebih provokatif dibandingkan cuitan Tengku Zulkarnain.

“Kalau kemudian Tengku Zulkarnain ini pendapatnya dinilai provokatif, saya melihat ini (cuitan Abu Janda) lebih provokatif,” ucap Gus Miftah.

Gus Miftah mengaku sering berbeda pendapat dengan Tengku Zulkarnain. Bahkan, dia beberapa kali mengkritiknya.

“Saya sering berbeda pendapat dengan beliau, tapi wallahi, ketika saya mendapatkan penghargaan Moeslim Choice Award, salah satunya saya dan nomor dua beliau (Tengku Zulkarnain), saya ketemu di panggung, saya cium tangan,” ucapnya.

Gus Miftah cium tangan Tengku Zulkarnain karena dia menghormatinya sebagai orang tua, meskipun sering berbeda pandangan.

Gus Miftah menegaskan sudah lama ingin bertemu untuk menceramahi Abu Janda karena cuitan-cuitannya sering kontroversial dan sering dikaitkan dengan NU.

“Yang membuat saya sangat tidak enak hati, (Abu Janda) selalu dikaitkan dengan PBNU. Dan hari ini yang terdampak (akibat cuitan Abu Janda) adalah Nahdlatul Ulama secara umum,” katanya.

Gus Miftah menyebut Abu Janda kurang adab dan kurang sopan santun dalam melakukan kontra narasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: