>

Tanggapi Andi Arief, Denny Siregar Singgung Kondom Bergerigi

Tanggapi Andi Arief, Denny Siregar Singgung Kondom Bergerigi

JAKARTA – Pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi tudingan Andi Arief yang menyebut Moeldoko, merupakan salah satu dalang di balik rencana kudeta Partai Demokrat.

Denny Siregar menyindir Andi Arief yang pernah ditangkap polisi di salah satu hotel di Jakarta. Saat itu, polisi menemukan kondom bergerigi di dalam kamar yang ditempati Andi Arief.

Denny Siregar kemudian membagikan tautan berita berjudul “Andi Arief: Moeldoko Klaim Dapat Restu Jokowi Ambil Paksa Demokrat”.

“Ini @Andiarief__ tolong di cek dulu, lagi mabok apa ngga? Tolong ingetkan dia utk pake kondom bergerigi sebelum bicara,” kata Denny Siregar, dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7, Selasa (2/2).

Sebelumnya, Andi Arief angkat bicara terkait dalang kudeta Partai Demokrat, yang diungkap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Melalui akun Twitter pribadinya, Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat itu menyebut satu nama dari lingkaran Istana yang juga orang dekat Presiden Jokowi.

“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat,” cuitnya dikutip PojokSatu.id, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Digoyang Isu Kudeta, AHY: Nahkoda yang Tangguh Tidak Lahir dari Lautan yang Tenang

“Jawaban saya KSP Moeldoko,” tegasnya.

Hal ini pula yang menjadi alasan AHY kemudian berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta konfirmasinya kebenaran kudeta Partai Demokrat.

“Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” kata Andi Arief.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, ada pihak dari lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin melakukan kudeta Partai Demokrat.

Hal itu didasarkan pada kesaksian sejumlah kader Partai Demokrat.

“Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Jokowi,” kata AHY.

Bahkan, sebutnya, pengambil alihan paksa kekuasaan itu sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri kabinet Jokowi.

Karena itu, hal ini harus disikapi secara serius oleh internal Partai Demokrat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: