>

JAKARTA— Prediksi siapa yang akan menjadi figur terkuat di Pilkada DKI Jakarta atau Pilpres 2024 masih menjadi bola liar. Ada sejumlah nama-nama yang dianggap memiliki popularitas tinggi.

Sebut saja, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowo), Gibran Rakabuming Raka.


Namun demikian, Mantan Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai, saat ini Anies Baswedan menjadi salah satu figur yang kuat. Tak heran jika ada banyak partai politik yang mulai meliriknya.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu memprediksi Anies akan mengikuti jejak Jokowi.

“Pilkada DKI nanti masih Mas Anies Baswedan yang terkuat, jika diusung Gerindra maka Anies akan ikut jejak Jokowi,” kata Arief di twitternya, Ahad (7/2).

Sementara itu, dia menyebut, ambisi Prabowo untuk Presiden akan pupus. Tokoh baru yang akan jadi saingan Anies adalah Gibran.

“Kesempatan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024 akan kandas. Hanya Gibran Walkot Solo yang bisa jadi saingan Anies , jika dia mau maju,” katanya.

Diketahui, lebih dari separuh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menarik langkahnya dari pengajuan revisi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Penyelenggaraan pemilu pun besar kemungkinan akan dilaksanakan mengikuti regulasi, yakni pada 2024 mendatang sebab mayoritas fraksi di parlemen menolak RUU Pemilu meskipun telah masuk dalam Prolegnas 2021.

Sementara itu, pakar hukum tata negara, Refly Harun memastikan, jika Pilkada 2022 ditiadakan dan digabung dengan Pilpres 2024, maka akan menyulitkan Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Refly menyebut, Anies akan menjadi gelandangan politik. Popularitas Anies akan merosot setelah dirinya tak lagi menjabat Gubernur, atau menjadi gelandangan politik.

“Kalau 2022 tidak dilakukan pemilihan lagi, maka Anies Baswedan akan jadi gelandangan politik. Jadi gelandangan politik, tidak punya jabatan dan tidak punya Partai Politik. Dan ini akan menyulitkan seandainya Anies mau diusung di 2024,” papar Refly Harun.

Mantan Komisaris Utama PT Pelindo I ini mengatakan, hal yang sama akan dialami oleh Gubernur daerah lainnya seperti Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil dan juga Khofifah Indar Parawansa. Para Kapela Daerah ini tidak akan lagi mempunyai panggung politik.

“Dengan demikian maka kepala daerah yang dianggap power full, yang saat ini menjabat dan punya peluang untuk dicalonkan, maka dia akan melemah karena mereka tidak lagi punya panggung politik,” ucap Refly Harun. (fin)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: