>

GeNose Tak Terkatakan

GeNose Tak Terkatakan

GeNose adalah juga salah satu momentum bagi ilmuwan Indonesia. Untuk bisa menjadi tuan di negeri sendiri. Di bidang ini. Bahkan punya potensi bisa ekspor secara besar-besaran.

Pasangan Prof Kuwat dan dokter Dian sendiri sebenarnya bukan pasangan baru. Bukan baru di GeNose. Keduanya sebenarnya sedang mengerjakan penelitian bidang sakit napas dan lumpuh layu. Tapi karena ada Covid penelitian pun dibelokkan dulu ke GeNose. Kebetulan masih satu garis. Hanya saja, kalau semula namanya e-Nose, kini menjadi GeNose –ditambah Gadjah Mada di depannya.

Dian sendiri lahir di Malang. SMA-nya di SMAN 1 Malang. Lalu masuk fakultas kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.

Setelah ditugaskan di berbagai pelosok Nusantara (Aceh, Poso, Papua, dll) Dian masuk S-2 UGM. Lalu meneruskan S-3 di Kobe, Jepang.

Setelah mendapat gelar doktor, Dian dilarang pulang. Harus mengajar dulu di Jepang selama 2 tahun. Tidak masalah. Istrinya sudah ia bawa ke Jepang. Satu anaknya lahir di sana.

Tiba kembali di Jogja, Dian menghadiri presentasi Prof Kuwat. Yang lagi mencari partner penelitian.

Meski sama-sama meraih gelar doktor di Jepang, tapi baru di forum itulah Dian berkenalan dengan Prof Kuwat. Jadilah mereka sepasang peneliti yang tangguh. Dengan karya yang ikut menentukan hasil penanganan pandemi di negeri ini. Kalau jadi.(Dahlan Iskan)

---

Sepanjang hari kemarin muncul kabar duka yang di dalamnya tertulis Dahlan Iskan MD. Entah dari mana asalnya, semoga kita semua diberikan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Yang pasti keluarga besar Disway kemarin sangat berduka setelah mendengar kabar meninggalnya salah satu fotografer terbaik Indonesia, yang selama ini sangat dekat dengan keluarga Disway, DR Yuyung Abdi. Azrul Ananda secara khusus menuliskan tentang sosok \"Mas Yuyuk\" lewat blognya: HappyWednesday.id

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: