DISWAY: Sekolah Baru
Jumat 26 February 2021
Oleh : Dahlan Iskan
INGGRIS lagi yang pertama: berani menetapkan tanggal 8 Maret nanti sekolah dibuka lagi.
Alasannya? \"Tidak ada pendidikan yang lebih baik kecuali tatap muka di sekolah,\" ujar Perdana Menteri Boris Johnson kemarin, seperti ditulis banyak media di London.
Tapi pelaksanaannya diserahkan ke sekolah. Terutama dikaitkan dengan kesiapan logistik alat testing. Pemerintah memang akan mendistribusikan alat test Covid-19 ke semua sekolah.
Untuk sekolah lanjutan dan universitas memang ada ketentuan ini: harus tes Covid 4 kali seminggu. Itu untuk dua minggu pertama saja. Setelah itu dua kali seminggu.
Sedang untuk SD tidak perlu tes.
Apakah mereka harus pakai masker? Di luar sekolah ya. Tapi di dalam sekolah tidak diharuskan. Diganti tes Covid tadi.
Aturan di sekolah tanpa masker itu berlaku selama musim panas saja dulu. Ketika memasuki musim dingin nanti akan dikeluarkan aturan baru lagi. Memasuki musim dingin depan kelihatannya harus pakai masker lagi.
Untuk musim panas ini pun Inggris sudah menetapkan pedoman: kebiasaan libur dua bulan di musim panas akan diubah. Khusus tahun ini. Liburan itu harus dimanfaatkan untuk mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan. Terutama bagi pelajaran yang memerlukan banyak praktik lewat tatap muka. \"Meski pun ada Covid standar mutu pendidikan di Inggris harus tetap memenuhi syarat untuk kebutuhan abad 21,\" ujarnya.
Sebelum musim panas pun jam sekolah akan dibuat lebih panjang. Tidak hanya untuk menambah pelajaran. Melainkan untuk menambah waktu kebersamaan antar siswa. Agar bisa lebih lama.
Penambahan jam itu bisa saja untuk membuat kegiatan di panggung, pembacaan puisi, atau pertandingan-pertandingan olahraga antar kelas. Bisa juga untuk kegiatan musik. \"Itu sangat penting bagi siswa. Dan itu yang hilang selama lockdown Covid-19,\" tambahnya.
Pemikiran jam sekolah lebih panjang itu juga untuk menolong orang tua. Yang selama lockdown ini praktis merangkap jadi guru. Dengan jam sekolah lebih panjang orang tua murid bisa mengejar ketertinggalan di pekerjaan mereka.
Inggris adalah yang pertama punya program sejenis ini: mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan akibat Covid sekaligus merehabilitasi kehilangan masa sosialisasi antar siswa.
Semua guru menjadi akan sibuk. Termasuk guru yang menangani kegiatan ekstrakurikuler siswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: