>

Tantangan Debat Terbuka Pendiri soal Sejarah Berdirinya Demokrat, Beranikah SBY dan AHY?

Tantangan Debat Terbuka Pendiri soal Sejarah Berdirinya Demokrat, Beranikah SBY dan AHY?

JAKARTA – Prahara di internal Partai Demokrat kian memanas. Dorongan Kongres Luar Biasa (KLB) pun makin menguat. Inisiasi KLB datang dari para senior dan pendiri partai berlambang bintang mercy tersebut.

Tujuannya, tidak lain untuk mengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai gagal.

 

Selain itu, mereka juga mempermasalahkan keberadaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang justru dianggap sebagai dalang kudeta dengan menyingkirkan senior dan pendiri partai.

Apalagi, Presiden keenam RI itu sejatinya bukan merupakan salah satu pendiri Partai Demokrat.

Bahkan, salah satu pendiri partai, Hencky Luntungan menyatakan dirinya siap melakukan debat terbuka dengan siapa pun terkait sejarah berdirinya partai tersebut.

“Siap debat terbuka dengan siapa saja, dan menyertakan bukti dan saksi hidup,” kata Hencky melalui pesan singkat kepada jpnn.com, Kamis (4/3).

Hencky juga menanggapi kunjungan AHY ke kediaman salah satu pendiri Partai Demokrat, Profesor Subur Budhisantoso pada Selasa (2/3) lalu.

“Jangan lagi dibawa-bawa nama beliau, hanya karena mencari dukungan politik dari pendiri partai,” kecamnya.

Hencky yang mengaku dekat dengan sosok Prof Subur Budhisantoso mengatakan merupakan sosok yang sangat bijak dalam menyikapi kisruh di tubuh partai pemenang Pemilu tahun 2009 itu.

“Saya pikir ini pesan moral beliau sebagai orang tua, teman dan guru,” ujar Hencky. 

Untuk diketahui, desakan KLB Partai Demokrat makin santer terdengar setelah SBY manyatakan turun gunung untuk menyelamatkan AHY sebagai ketua umum.

Itu disusul sejumlah kader yang dinilai membangkang, mendukung dan terlibat kudeta, langsung dipecat secara tidak hormat oleh pengurus di bawah komando AHY.

Sederet nama bahkan sudah disiapkan kubu senior dan pendiri partai menggantikan AHY.

 

Selain Kepala Staf Presiden (KS) Moeldoko, ada juga Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sampai Marzuki Alie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: