Demokrat: Sekali Lagi, Oleh Pihak Eksternal!
JAKARTA – Upaya kudeta Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit bebeda dengan yang pernah dialami sejumlah partai politik sebelumnya. Jika partai lain disebabkan karena ada kisruh internal, kudeta Demokrat dilakukan phak eksternal.
Demikian ditegaskan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, Selasa (9/3/2021).
“Sekali lagi, (kudeta) oleh pihak eksternal. Ini berbeda dengan kasus-kasus yang pernah terjadi di parpol-parpol lainnya,” tegasnya.
Menurutnya, yang dialami parta lain itu kebanyakan murni dipicu kekisruhan di internal partai itu sendiri.
Kemudian elemen kekuasaan sekalipun hanya sifatnya membantu alias tidak turun langsung mengambilalih.
Tidak seperti yang dialami partai berlambang bintang mercy saat ini.
“Bahwa kemudian ada elemen kekuasaan masuk ke dalamnya, tapi tidak menempatkan kader internal tersebut untuk menjadi menjadi pimpinan di sana,” kata Syahrial.
Syahrial juga menegaskan bahwa KLB Siboangit diselenggarakan dengan penuh kebohongan serta tidak sesuai AD/ART Partai Demokrat yang konstitusional dan masuk lembar negara, dalam hal ini terdaftar di Kemenkumham RI.
“KLB tersebut adalah penuh kebohongan. Baik dari sejarah pendirian yang mereka manipulasi,” tekan dia.
KLB Sibolangit itu, sambungnya, juga diselenggarakan oleh sekelompok kader yang sudah dipecat.
Atau mereka yang sebelumnya sudah menyatakan keluar dari Partai Demokrat tapi masih mengaku-ngaku lalu menggelar KLB. “Kemudian rekayasa pelaksanaan acara yang tidak seusai dengan AD/ART,” tandasnya.
Hal senada juga diutarakan Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto. Berdasarkan catata, terjadi beberapa kali pembelahan partai politik.Akan tetapi, semua itu terjadi tidak sebrutal yang menimpa partai berlambang bintang mercy saat ini.
“Di mana dugaan intervensi kekuasaan begitu kuat terasa dengan tampilnya Jenderal (purn) Moeldoko sebagai ketum versi KLB,” ujar Satyo kepada RMOL, Selasa (9/3/2021).
Yang menjadi permasalahan adalah, tidak lain karena Moeldoko saat ini menjabat sebagai KSP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: