>

Pemandu Wisata Minta Menteri dan Ditjen KSDAE Segera Berikan Izin Pendakian Gunung Kerinci

Pemandu Wisata Minta Menteri dan Ditjen KSDAE Segera Berikan Izin Pendakian Gunung Kerinci

KERINCI - Sejumlah pemandu wisata di Kabupaten Kerinci meminta kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( LHK), Siti Nurbaya Bakar, dan Wiratno selaku Ditjen KSDAE, sangat berharap sesegera mungkin mengeluarkan izin pembukaan kembali pendakian Gunung Kerinci dan pemberlakuan wisata lebih dari satu hari di Taman Nasional Kerinci Seblat.

\"Kami minta secepat mungkin agar izin ini segera diterbitkan,\" ujar Rangga, salah seorang pemandu wisata di Kabupaten Kerinci.

Menurutnya, karena ini akan sangat membantu pemulihan ekonomi para pelaku wisata di Kerinci. Pasalnya, sudah berbulan-bulan mereka berharap pada Taman Nasional Kerinci Seblat jawabanya selalu \"sedang diproses\"
Entah bagian mana yang diproses?.

\"Saya melihat ini bukan lagi semata soal corona virus, tetapi juga matinya kepedulian kepada orang-orang yang terdampak dari pandemi ini. Tentu saja ini lebih berbahaya dari corona virus itu sendiri,\" ucapnya.

Bahkan pihaknya juga merespon kalimat dari Plh Balai TNKS disalah satu akun medsos. Melihat polemik di media sosial yang terus berlanjut, Rasanya sangat tidak tepat jika Plh Kepala Balai Taman Nasional Kerinci Seblat di Instagram mengakhiri Komentarnya dengan Kalimat \"Tetap kreatif ya teman-teman\".
Dan tidak memberikan kepastian dan progres bagaimana kedepannya untuk pendakian Gunung Kerinc \" tetap kreatif ya teman-teman\".

Menanggapi hal itu, menurut mereka, teman-teman pemandu, porter dan tour operator sudah cukup kreatif ditengah pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun ini, bagaimana tidak teman-teman masih tetap bertahan hidup dan belum terkena corona virus.
Meski sangat jauh dari perhatian Taman Nasional Kerinci Seblat.

Dijelaskannya bahwa, satu hal lainya bahwa ini bukan semata soal rindu akan Gunung Kerinci tetapi dari penutupan Gunung Kerinci ini selama satu tahun ada kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan dan ada para pemuda yang menjadi pengangguran.

\"Menulis ini, saya membayangkan bagaimana jadinya jika para pemandu dan porter itu yang jumlahnya puluhan orang, masuk kehutan Taman Nasional Kerinci Seblat berburu satwa, memasang jerat dan menebang pohon untuk membuka lahan atas desakan untuk bertahan hidup,\" Tegasnya.

Jika semua putusan izin buka atau tutupnya jalur pendakian Gunung, salah satunya Gunung Kerinci ada di Ditjen KSDAE. Ada apa sebenarnya hingga proses permohonan izin itu begitu lama, untuk dikeluarkan sementara beberapa gunung di pulau Jawa sendiri beberapa diantaranya sudah kembali dibuka salah satunya gunung Gede Pangrango.

Kembali menanggapi komentar Plh Balai TNKS, memang benar adanya bahwa destinasi wisata di kabupaten Kerinci bukan hanya Gunung Kerinci saja ada banyak destinasi wisata lainya.
Namun yang perlu kita ketahui bahwa, daya tarik utama wisatawan untuk datang ke Kerinci adalah Gunung Kerinci itu sendiri, destinasi lain hanya sebagai tambahan kunjungan wisatawan seperti Danau Gunung 7, Air Terjun Telun Berasap, Danau Kaco l, panorma Bukit Tapan dan Bukit Khayangan.

\"Saya pikir Taman Nasional Kerinci Seblat punya data kunjungan setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang dan melakukan pendakian gunung kerinci. Bahwa pendakian Gunung Kerinci adalah penyumbang terbanyak wisatawan datang berkunjung ke Kerinci,\" bebernya.

Para Tour Operator dan Pemandu wisata di Kerinci bukan tidak punya paket perjalanan City Tour, tetapi yang perlu diketahui bahwa minat wisatawan untuk melakukan City Tour di Kerinci sangat rendah, kecuali di hari -hari libur panjang seperti pada saat lebaran dan tahun baru. Ini juga terkait akan akses pencapaian untuk sampai di Kerinci itu cukup jauh hingga mempengaruhi minat wisatawan untuk datang.

\"Jikapun wisatawan ada yang datang melakukan City Tour itu biasanya mereka lakukan bersama keluarga dan terkadang tidak membutuhkan pendampingan oleh guide,\" tutupnya.(adi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: