>

dr Fahmi Alatas: Kok Sudah Separuh Napasnya, Kebencian Efek Pilpres Lalu Masih Kenceng Juga

dr Fahmi Alatas: Kok Sudah Separuh Napasnya, Kebencian Efek Pilpres Lalu Masih Kenceng Juga

JAKARTA – Dokter spesialis paru, dr Fahmi Alatas menceritakan pengalamannya menangani pasien Covid-19. Dokter bernama lengkap Mohamad Fahmi Alatas ini mengaku didatangi seorang pasien Covid-19 yang sesak nafas.

 “Pasien post-covid datang, sesak nafas belum hilang. Napas tersengal-sengal saat bicara. Tanya kapan boleh divaksin,” kata dr Fahmi, dikutip pojoksatu.id dari akun Instagram @dokterfahmialatas, Rabu (31/3).

Dokter Fahmi lantas menjelaskan kepentingan vaksin. Ia juga menjelaskan kepada pasien bahwa pandemi covid belum diketahui kapan berakhirnya.

 

Pasien covid pun curhat lantaran pandemi belum berakhir. “Iya… ini penyakit nggak kelas kelar… dok.. sampai setahun… pandemi.. kok.. masih… ada…,” katanya kepada dr Fahmi dengan nada terputus-putus lantaran sesak.

“Iya pak,” jawab dr Fahmi singkat. Pasien covid tersebut menuding kadrun (kadal gurun) sebagai penyebab penularan Covid-19.

“Gara-gara.. kadrun kadrun… nih… dok…,” kata pasien covid.

Mendangar tudingan itu, dr Fahmi pun kebingunan. Ia tak menyangka kebencian saat Pilpres 2019 masih berlanjut hingga sekarang.

“Laaah… kok sudah separuh napasnya, kebencian efek pilpres dua tahun lalu masih kenceng juga,” kata dr Fahmi.

Ia mengaku serba salah menjelaskan tentang Covid-19. Ujung-ujungnya si pasien malah menyalahkan kadrun. “Jadi serba salah. Mau dijelasin panjang lebar, rasanya pengap juga karena pakai N95 dan faceshield. Mau ketawa depan orang sesak? Sangat tak pantas. Senyum? juga nggak keliahatan,” tandas dr Fahmi Alatas.

Diketahui, kadrun adalah sebutan untuk kelompok agama Islam yang menggunakan cara kekerasan demi kepentingan pribadi dan kelompoknya. Istilah kadrun ini muncul pada saat Pilkada DKI Jakarta dan berlanjut ke Pilpres 2019 hingga sekarang.

Kadrun digunakan oleh kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI Jakarta dan pendukung Jokowi di Pilpres 2019 untuk menyerang lawan-lawannya dari kelompok Islam garis keras.(pojoksatu/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: