Until Today

“itu benar, kau yang didepan pagar. Masuklah nak, akan aku jelaskan jika kau berminat untuk menyewa rumahku.”
Soheila yang mendengar perkataan wanita tersebut segera memalingkan wajahnya melihat rumah dan ia dapati sebuah nenek berkebaya dengan sanggul di kepalanya tengah memegang telpon. Segera Soheila memasangkan senyum dan segera masuk kehalaman rumah yang kini tengah ia inginkan, tak lupa untuk mematikan telponnya. Sesampai di ujung teras rumah, Soheila mendapati sapaan ketus dari nenek tersebut.
“Duduklah, aku lelah untuk membuat teh dan mengambil camilan. Jadi apa kau keberatan anak muda jika kita langsung membahas tentang sewa rumah ini?” Tanya Wanita tua itu dengan wajah datar dan nada yang sedikit ketus.
“tentu saja nek, saya Soheila. Saya ingin menyewa rumah ini, jadi berapa harga sewa rumah ini nek?” walau mendapati nada ketus, Soheila tetap menjaga tata krama dan sopan santunnya terhadap wanita tua yang ada dihadapannya saat ini dengan tetap menampilkan senyum termanis yang Soheila punya.
“Saya Mariana, dan Jangan panggil saya nenek! Saya tidak setua itu untuk dipanggil nenek! Panggil saya ibu Mariana!!” sewot Mariana.
“Dasar nenek tidak tahu diri! Ada kaca nggak sih dirumah!”
Ingin rasanya Soheila berkata seperti itu, namun sayangnya perkataanya menyangkut di tenggorakannya dan untuk menanggapi Mariana, Soheila hanya tersenyum tipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: