Until Today

“Ah, ya benar juga. Koperku kan masih ada padamu.”
“Ingin berpamitan pada nenek ?” tanya Soheila.
“Tidak perlu, aku titip salam saja pada nenek lampir itu” Soheila terkekeh kecil mendengar perkataan Ciel lalu turut mengantar Ciel kedepan pagar. Sebelum benar – benar pergi Ciel menatap Soheila intens, buat Soheila sedikit kikuk. Ciel mendekat kearah Soheila, membisikkan yang membuat Soheila ingin menguburkan dirinya hari itu juga.
“Aku tak tahu bahwa cincin itu sangat pas di jari manis calon istriku, manis.” Bisik Ciel lalu berlalu pergi meninggalkan Soheila dengan wajah pias.
Soheila termenung, hingga Mariana mengejutkannya dengan teriakannya dari dalam rumah.
“SOHEILA,” teriak Mariana.
“Iya nek,” jawab Soheila sambil bergegas ke dalam rumah.
“Ayo makan siang, dan dimana orang tadi?” Tanya Mariana kala tidak mendapati Ciel, anak kurang aja yang berani – beraninya mengatainya nenek lampir.
“Sudah pulang. Dia titip salam pada nenek dan maaf tidak berpamitan secara langsung.” Ujar Soheila. Mariana hanya mengangguk dan mengajak Soheila untuk makan Siang di dapur.
***
Soheila tengah termenung di dalam kamarnya, menatapi cincin yang kini tengah melingkar di jari manisnya. Selepas makan siang dengan Mariana tadi, Soheila menyuruh Marian untuk istirahat lebih dulu karena sungguh tak tau diri jika ia membiarkan Marian membereskan sisa makan mereka padahal Marian tadi sudah masak sendirian. Soheila kembali meningat pertemuannya dengan Ciel beberapa jam yang lalu, pertemuan mereka belum genap 24 jam tapi Soheila merasa sudah sangat akrab dengan Ciel.
Flasback On
“AAAA,” Teriak Soheila kala mendapati tangannya di Tarik tiba – tiba. Bukan hanya Soheila, Mariana yang berjalan di samping Soheila pun juga turut terkejut. Namun bedanya, jika Soheila berteriak, Mariana malah melemparkan tas jinjing serta keranjang makanan yang dibawanya kepada Ciel, orang yang menarik tangan soheila secara tiba tiba.
“astaga, berhenti!” Ucap Ciel, sambil menghalau pukulan tas jinjing dan beberapa bahan makanan yang di lempar Mariana, tangan Soheila juga tak lagi di genggamnya.
Mendengar seruan Ciel, Soheila dan Mariana reflex berhenti. Sedikit linglung dan bingung atas apa yang terjadi hingga Soheila sadar ia tengah memperlakukan dirinya sendiri, melihat banyaknya tatapan mata heran sekaligus penasaran pada apa yang tengah terjadi pada Soheila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: