Until Today

Soheila di buat geram dengan kelakukan Ciel yang terus saja menganggunya setelah mengajaknya untuk mengantarkan keberangkatan Adelard dua jam yang lalu. Setelah melepas kepergian Adelard yang sedikit dibumbui dengan drama ‘panas-memanasi’ antara Adelard dan Ciel, Ciel terus saja menempel pada Soheila dan mengekori Soheila kemanapun Soheila pergi layaknya anak itik yang takut kehilangan induknya.
“Kau, apa kau tidak punya pekerjaan lain selain mengganguku?!” Tanya Soheila sebal sambil berkacak pinggang, Soheila sudah tidak bisa menahan rasa kesalnya terhapa Ciel, dirinya jengah selalu diikuti oleh makhluk menyebalkan seperti Ciel.
Ciel mengangkat alisnya, “Apa aku menggangumu?” Tanya Ciel bingung.
Oh, Astaga, dimana pisau, cangkul, pedang, parang, palu, atau apapun itu yang dapat membunuh Ciel. Ingin sekali saja rasanya Soheila menghempaskan Ciel ke permukaan laut segitiga Bermuda agar Ciel tidak pernah kembali.
“Kau, apa kau benar – benar tidak sadar,” Sungut Soheila, “Dari tadi kau megikutiku terus, kau pikir aku tidak risih apa?! Aku itu harus bekerja!” lanjut Soheila, kali ini nafasnya sedikit tersengal – sengal karena berteriak marah.
“Dan lagipula, tuan Aciel Aarav yang terhormat apa kau tidak punya pekerjaan lain? Atau kau itu pengangguran?” Tanya Soheila bermaksud menyindir Ciel.
Ciel sadar perkataan yang Soheila lontarkan tadi bermaksud menyindir dirinya, “Ck, kau cerewet Soheila. Ya anggap saja sekarang aku pengangguran yang kaya raya, namun jika kau menikah denganku hidupmu tidak akan kekurangan kok,”
“In your Dream,”Ujar Soheila sambil mendengus sebal sambil beranjak pergi menuju ruang kerjanya yang disiapkan oleh Mariana. Akhirnya, Soheila memutuskan untuk bekerja di Butik milik Mariana dan sebelum benar – benar beranjak Soheila menyempatkan dirinya untuk berujar sinis pada Ciel.
“Lagipula lebih baik menerima lamaran temanmu tadi di bandara di banding dirimu, setidaknya hidupku lebih terjamin karena benar – benar melihatnya tidak sekedar berkata –kata ataupun membual semata,” setelahnya Soheila berlalu pergi, membuat Ciel yang mendengarnya kini menaruh kesal pada seseorang yang tengah duduk manis di pesawat dalam penerbangan Indonesia-Kanada.
Awas Kau Adelard!! Bajingan Sialan!
***
BRAK
Entah sudah berapa kali meja dalam ruangan itu dipatahkan oleh pria yang kini mati – matian menahan amarahnya.
“Temukan sialan itu sekarang juga dan bawa kepadaku dalam keadaan hidup – hidup!” ucapnya dengan suara yang keras penuh intimidasi, seandainya tatapan bisa membunuh, semua orang yang berkumpul di ruangan itu pasti akan terbunuh dalam hitungan detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: