Pimpinan OPM Menyerah, 17 Anggotanya Gabung NKRI
PAPUA – Alex Hamberi, Gubernur Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) sekaligus salah satu pimpinan OPM menyerah. Alex Hamberi bersama 17 anggotanya mendatangi Satgas Nemangkawi untuk menyatakan diri kembali setia kepada NKRI.
Penyerahan diri pentolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu diungkapkan Kasatgas Nemangkawi, Kombes Iqbal Al Al Qudussy kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/5).
Iqbal menyampaikan, penyerahan diri pimpinan OPM dan 17 anak buahnya dilakukan di kampung Sima, Distrik Your, Nabire, pada Selasa malam (4/5).
“Dalam pernyataannya, Alex mengatakan, selama ini diangkat jadi Gubernur NRFPB di Kabupaten Nabire, Papua. Namun, atas kesadaran diri kembali ke NKRI karena menganggap langkah tersebut selama ini salah,” kata Iqbal.
Alex mengajak serta 17 anggotanya untuk menyatakan diri kembali setia pada NKRI. Saat menyerahkan diri, mereka menggenggam erat bendera merah putih wujud kembalinya Alex dan kawan-kawan ke pangkuan ibu pertiwi.
“Turut syukur dan berterima kasih atas kembalinya Alex Hamberi ke NKRI, berharap agar diikuti oleh seluruh simpatisan NRFPB,” pungkas Iqbal.
Acara tersebut juga diikuti dan disaksikan, aparat TNI-Polri, Kepala suku Sarakwari Yerisiam Agus Rumatra, Kepala Suku Besar Yerisiam Ayub Kowoy, Kepala Kampung Sima Daniel Inggeruhi, dan tokoh agama Pendeta Yohanes Rarawi.
Pimpinan KKB Menyerah
Sebelumnya pimpinan KKB (kelompok kriminal bersenjata) Distrik Kosiwo, Noak Orerai juga menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Penyerahan diri Noak Orerai tak lepas dari upaya Kapolres Kepulauan Yapen, Papua, AKBP Ferdyan.
AKBP Ferdyan berhasil mengajak Noak agar keluar dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kini dicap sebagai organisasi separatis dan teroris.
Diceritakan AKBP Ferdyan, awalnya dia melakukan pendekatan kepada istri dan kakak Noak. Setelah bekali-kali ditolak, pada akhirnya istri Noak luluh.
Pintu komunikasi pun terbuka. Bahkan AKBP Ferdyan bisa juga berkomunikasi dengan Kakak kandung Noak. “Memang dalam jalur damai ini, kepercayaan itu tetap masih rapuh. Saya perlu menghitung-hitung, begitu juga Noak,” ujar AKBP Ferdyan.
AKBP Ferdyan akhirnya berkomunikasi menggunakan sambungan telepon dengan Noak. Ia menggunakan handphone kakak kandung Noak.
Dalam sambungan telepon itu, Noak ingin mendengar secara langsung dari Ferdyan soal menghapus catatan kriminalnya. ”Ya, saya akan hapus catatan kriminalmu,” tutur AKBP Ferdyan kepada Noak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: