>

Kemarahan Kodam Jaya Sudah tak Tertahan, Wahai Mata Elang di Jakarta Jangan Kabur

Kemarahan Kodam Jaya Sudah tak Tertahan, Wahai Mata Elang di Jakarta Jangan Kabur

JAKARTA – Kemarahan Kodam Jaya terhadap para mata elang sudah tak tertahan lagi. Itu terkait viral anggota TNI dikeroyok saat membawa orang sakit. Kapendam Jaya, Kolonel Arh Herwin BS menerangkan, anggota TNI yang dikeroyok para penagih hutang itu adalah nggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sersan Dua (Serda) Nurhadi.

Serda Nurhadi menjalankan tugasnya sebagai Babinsa yang menolong dengan mengantar orang sakit untuk mendapat perawatan medis di rumah sakit.

 

“Satuan TNI AD, khususnya Kodam Jaya, tidak mentolerir perlakuan penagih hutang yang arogan mengambil paksa kendaraan yang dikemudikan Serda Nurhadi,” tegasnya, dikutip dari laman resmi Kodam Jaya.

Herwin juga menegaskan, mengambil kendaraan bermotor secar paksa sudah termasuk perampasan.

Tindakan itu juga bisa dijerat Pasal 365 KUHAP mengenai pencurian dengan kekerasan sebagai pemberatan dari pasal pencurian biasa sebagai mana dimaksud dalam pasal 362 KUHAP.

“Permasalahan ini sudah ditangani POlres Jakarta Utara dan Kodim 0502/Jakut,” bebernya.

Kronologis Kejadian

Herwin menjelaskan, peristiwa yang videonya viral itu terjadi pada Kamis (6/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, Serda Nurhadi yang tengah berada di Kantor Kelurahan Semper Timur mendapat laporan dari anggota PPSU yang melihat ada mobil tengah dikerubuti puluhan orang hingga macet.

Di dalam mobil tersebut, terdapat anak kecil dan orang yang sedang sakit. Melihat hal itu, Serda Nurhadi terpanggil dan berinisiatif membantu dengan mengambil alih kemudi mobil.

“Untuk diantarkan ke rumah sakit melalui jalan Tol Koja Barat,” terang Herwin.

Akan tetapi, para penagih hutang tersebut ternyata membuntuti. “Karena kondisi kurang bagus maka Serda Nurhadi membawa mobil tersebut ke Polres Jakut dengan diikuti oleh beberapa orang penagih hutang,” jelasnya

Mobil yang diperebutkan itu diketahui berjenis Honda Mobilio nopol B 2638 BZK warna putih. 

“Atas nama Nara, warga Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok,” ujarnya.(ruh/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: