Until Today

Seolah menentang perkataan Dave beberapa saat lalu, Samuel dan Ciel terus memperdebatkan hal kecil pada yang ada di hadapan mereka, namun itu hanya sebagai kedok untuk menyembunyikan rencana mereka yang buat. Samuel menyadari di lengan pakainnya ada penyadap kecil yang terpasang dan memberitahu Ciel serta yang lainnya melalui tulisan.
Samuel memperingati mereka semua untuk bersiaga selalu, karena bisa jadi nyawa mereka semua terancam. Walau terlihat ramai dan riuh, suasanya yang terjadi diantara mereka terasa mencekam dan di pundak mereka seolah baru diberikan batu besar sebagai beban mereka. Membuat mereka bahkan tidak bisa bernafas normal dengan baik, terlalu sesak.
Dave dan Ciel sedari tadi mencoba untuk melepas penyadapa suara itu, karena tak berhasil akhirnya Samuel membuka bajunya dan menghancurkan penyadapa suara itu bersama baju yang ia kenakan, tepatnya baju Dave yang ia pinjam. Mengapa tidak sedari tadi terpikirkan olehnya untuk mengacurkan penyadap itu bersama – sama dengan bajunya tadi.
“Baiklah masalah selesai, penyadap itu hancur,” ujar Samuel lega, begitupula dengan empat oranglainnya yang sedikit lega. Masing –masing dari mereka mempersiapkan diri mereka untuk kemungkinan terburuk, oleh karena itu mereka tidak berani untuk terlalu lega dan tenang terhadap situasi dan kondisi sekarang.
“Apa yang sebenarnya kita hadapi?” Tanya Soheila tiba – tiba, “Rasanya aku seperti bermain kejar – kejaran dengan hantu, tidak tahu apa yang terjadi tapi aku harus menyelamatkan diri, sebenarnya apa maksud semua ini?!” lanjut Soheila lagi kesal dengan mata yang berkaca- kaca, dirinya benar – benar frustasi menghadapi segalanya.
“akan kujelaskan,” ujar Samuel. “Aku tidak tahu pasti ini hanya sebuah ketidak sengajaan yang kudengar dan membuatku terlibat didalamnya, ingat saat di kanada aku bekerja di bawah perusahaan yang bernaung pada perusahaan Dave dan ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan cabang perusahaan Ciel,” jelas Samuel memulai ceritanya.
“Perusahaanku?” Tanya Ciel bingung, Samuel hanya mengangguk dan memberi kode pada Ciel agar tidak memotongnya lebih dulu dan mendengarkan penjelasannya hingga akhir.
“Disana aku mendengar mereka menaruh target tentang sebuah dendam pada orang yang bernama Soheila, aku pikir saat itu Soheila tidaklah Soheila yang kita tahu, namun foto yang mereka tunjukkan membuatku yakin bahwa itu Soheila. Dan itu menjadi percakapan rahasia yang bocor ke tanganku, aku mecoba menacari tahu sendiri pada apa yang tengah terjadi, namun itu membutuhkan waktu yang sedikit lama karena aku harus membuat diriku tampak menghilang dan tidak ada jejak.”
“Karena itu aku tidak bisa memakai uangku dan meminjam uang dari Dave, namun seolah kebetulan Ciel datang dan bertemu dengan Soheila, lalu Dave mencariku dan saat itu aku tahu bahwa Soheila kabur karena diriku, dengan begitu aku mencoba peruntungan agar nyawaku tidak berkorban sia – sia namun menyelamatkan semuanya, dan yah peruntungan ini sedikit berhasil melihat aku masih baik – baik saja dan dapat berkumpul dengan kalian.” Jelas Samuel dengan cengiran lebar mengakhiri ceritanya. Membuat Soheila, Dave, dan Ciel meberikan jitakan berturut – turut padanya, sedang Mariana ia mengelus kepala Samuel setelah mendapat jitakan. Membuat Samuel terkekeh pelan.
“jadi?” ujar Ciel yang masih merasa semuanya sedikit samar.
“Soheila menjadi satu – satunya yang berada dalam anacaman, karena target yang dituju adalah Soheila. Aku dan Samuel mecoba mencari tahu mengapa semua ini terjadi dan kau tidak akan percaya apa yang kau lihat ini.” Ujar Dave sambil mengambil map yang berisi data dan berkas penting terkait Soheila dan bersangkutan penting terhadap masalah mereka.
Soheila dan Ciel mengambil dan membaca dengan teliti apa yang mereka lihat, wajah pias, terkejut dan tidak percaya terlihat pada keduanya, berbeda dengan Mariana yang sepertinya tampak sudah tahu, ya Samuel sempat menjelaskan secara singkat dan garis besar pada Mariana, karena tak ingin Mariana berurusan lebih dalam lagi dengan masalah ini.
“Ba- Bag- Bagaimana bisa?” ujar Soheila tidak percaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: