Buat Surat Terbuka Soal Vaksin Covid-19, Dokter Singapura Picu Polemik

Buat Surat Terbuka Soal Vaksin Covid-19, Dokter Singapura Picu Polemik

SINGAPURA-Masalah baru terjadi di Singapura menyusul surat terbuka yang dilayangkan oleh para dokter. Sebanyak 12 dokter membuat surat terbuka yang ditujukan kepada para orang tua. Para dokter mempertanyakan keamanan jangka panjang vaksin Pfizer-BioNTech jika digunakan pada anak-anak.

Menteri Senior Negara Kesehatan Singapura Koh Poh Koon bereaksi terkejut dan kecewa dengan sikap para dokter.

Dia mengungkapkan kekecewaannya dalam sebuah postingan Facebook.

“Tidak ilmiah dan tidak profesional, di mana para dokter ini telah menafsirkan bukti ilmiah dan menciptakan kebingungan dan ketakutan di publik,” katanya seperti dilansir Malay Mail, Senin (24/5).

“Ini menciptakan kebingungan dan ketakutan di publik dan menyebarkan mitos dan ketidakbenaran,” tulis Koh yang merupakan seorang ahli bedah kolorektal.

Vaksin Pfizer-BioNTech adalah salah satu dari dua vaksin Covid-19 yang disetujui digunakan di Singapura. Awal pekan ini vaksin itu disetujui oleh Otoritas Ilmu Kesehatan dan aman digunakan bagi mereka yang berusia antara 12 dan 15 tahun.

Surat dari para dokter tertanggal 20 Mei itu ditujukan kepada orang tua yang sedang memutuskan apakah akan memvaksinasi anak mereka. Surat itu berisi permintaan para dokter untuk berpikir matang-matang sebelum memilih untuk menyuntik anak mereka dengan vaksin Covid-19.

Surat asli menyebutkan para dokter dengan nomor lisensi medis mereka yakni Dr Benny KH Tan, Dr Chia AM, Dr Clement Lai, Dr Colleen Thomas, Dr CT Tan, Dr Diane Jek, Dr Judy Chen, Dr Kee Leng Chee, Dr Kho Kwang Po, Dr Khoo Boo Kian, Dr Paul IW Yang dan Dr Suzie Lee.

Sebelas dokter, tidak termasuk dr. Khoo, akhirnya mencabut surat mereka dan mengatakan bahwa mereka menarik ucapan mereka dengan rela dan rendah hati. Sebab bagi mereka, beberapa pemikiran mereka mungkin disalahpahami oleh beberapa orang awam.

“Selanjutnya kami akan merenungkan dalam forum yang lebih profesional dan privat,” kata mereka.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (21/5) lalu, komite ahli Singapura untuk vaksinasi Covid-19 menanggapi surat itu dan menjelaskan alasannya bahwa vaksin itu aman dan manjur untuk kelompok usia remaja. Surat dokter mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa RNA dari Sars-Cov-2 dapat diubah menjadi DNA menggunakan enzim yang disebut reverse transcriptase. Menurut para dokter proses ini sangat mengganggu.

Pernyataan dari komite ahli mengklarifikasi tanggapan para dokter itu. Menurut ahli vaksin yang menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid technology (mRNA) tidak dapat mengubah DNA seseorang.

“Saya mendorong kita semua untuk mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Perang melawan Covid-19 akan terus berkembang seiring dengan munculnya data dan perkembangan baru,” tambah dr. Koh

“Kita perlu menavigasi ini dengan ketelitian ilmiah dan tidak membiarkan emosi atau bias pribadi kita menciptakan lebih banyak kebingungan,” pungkas dr. Koh. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: