>

Behind: Impossible

Behind: Impossible

 

“Memberi atau membantu bukan berarti mengasihani, ada beberapa manusia yang sudah tak mampu, gengsi untuk meminta, padahal hanya berkata ‘tolong’”

-Dafa

Keken terus menggerutu pada Opet tentang pria tersebut sambil menghitung total biaya barang belanjaannya di Kasir, Opet yang sangat hafal kebiasaan Keken, jika marah sangan mencela perkataan Keken hanya diam dan mendengarkannya. Sesekali Opet tertawa kecil mendengar keluhan Keken, selian itu ingin sekali Opet memberitahu Keken bahwa orang yang tengah ia bicarakan juga turut mendengarkan Keken, Dafa. Turut mengantri di belakang Keken membuat Dafa juga mendengar seluru perkataan Keken, dan menggelangkan kepalanya sesekali kala mendengar Keken yang menggambarkannya terlalu ‘jahat’.

“Coba aja ya Pet, gue lagi mood pasti bakal gue ajak tinju tuh orang, kesel banget pokoknya gue diketawain gegera jatoh, entar kalo dia jatuh gue ketawain balik tau rasa!” gerutu Keken, “Oh ya siapa tadi namanya Dofo, Dosi, Desi?” lanjut Keken.

“Dafa Ken, Dafa!” Jawab Opet, “Perasaan susah banget deh ingat nama Dafa doang!” ujar Opet.

“Sorry kapasitas otak gue terlalu bermutu untuk nyiman nama dia yang nggak ada apa – apanya.” Ujar Keken dengan gaya yang sengaja diangkuh – angkuhkan. Opet yang mendengarnya ingin sekali tertawa, apakah keberadaan Dafa memang sekasat mata itu untuk Keken, hingga Keken tak menyadari bahwa Dafa ada dibelakangnya.

“totalnya seratus dua puluh ribu Ken,” Ujar Opet.

Keken meraba kantung jaketnya, sayangnya tidak ada dompetnya di dalam saku jaketnya. Saat Keken ingin memeriksa saku celananya, celananya tidak bersaku. Untungnya ada masih ada uang pecahan serratus ribu di saku jaketnya.

“Dompet gue ketinggalkan Pet, kurang dua puluh ribu.” Ujar Keken sambil memberi uangnya pada Opet, “pegang uangnya ya, gue titip belanjaan gue, gue ambil ke kosan gue dulu duitnya.” Lanjut Keken.

Belum sempat melangkah, sebuah tangan menjulur dari arah belakang Keken memberi uang pecahan lima puluh ke meja kasir. Keken berbalik untuk melihat siapa yang memberinya yang ternyata adalah Dafa.

“Gapapa, saya bayarin aja mas,” Ujar Dafa pada Opet, Keken yang tidak setuju segera menolak uang dari Dafa.

“Nggak, makasih, saya bisa ambil ke kosan saya!” Ujar Keken sinis.

Opet yang melihat itu segera menyela Keken, “Ini Ken belanjaan lo, udah selesai gue hitung udah terlanjur juga. Lagian nggak boleh nolak rezeki.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: