Behind: Impossible

-Seluruah atau semua ibu itu selalu ingin lebih unggul dari anaknya seolah bisa segalanya, jangan memandang rendah pada beliau karena itu memang tabitnya, sebab ia ingin anaknya tahu bahwa ia bisa melakukan segalanya hanya demi anaknya-
-Dafa
“Ja?” Tanya Keken, Keken mendengar pelan gumaman Kirana.
“Hah? Apa?” Tanya Kirana pura – pura bingung, “Tadi lo bilang Ja, Kir,” Sahut keken.
“Lo salah denger kayanya,” Ujar Kirana sambil menatap Keken malas untuk menyakinkan bahwa Keken benar – benar salah mendengar apa yang ia katakan.
“Ya udahlah, terserah,” Ucap Keken akhirnya, “Btw lo belum cerita ya sama gue kenapa jam dua baru pulang, lo tu cewe Kir, malah pergi sama Danu lagi! Lo nggak macem – macem kan sama Danu?!” Cecar Keken bertubi – tubi mengomeli Kirana.
“Tege bener lo Kir nuduh gue, yang ada gue hampir mati tau nggak!” ujar Kirana.
“Hah? Lo kecelakaan? Mana yang sakit? Mana? Tangan? Kaki? Perut? Pinggang?” Tanya Kekek sambil mengecek seluruh tubuh Kirana, dan mendapati jejak keunguaan yang hampir membiru secara melingkar di leher Kirana, tentu saja Keken tahu bekas apa itu, dengan pelan Keken menyentuh leher Kirana.
“ini,” ucap Keken, Kirana hanya tersenyum pelan dan menggengam tangan Keken, “Gua nggak apa apa kok Ken,” Ujar Kirana menenangkan Keken.
“Siapa yang ngelakuin ini?” Tanya Keken serius pada Kirana.
“Kalo gue bilang? Apa lo bakal percaya sama gue?” Tanya Kirana sambil tersenyum sendu.
“Kenapa gue harus ragu sama lo?” Tanya Kekek balik.
“kalo gue bilang ini karena Danu, apa lo bakal tetep percaya sama gue?” ucap Kirana tersenym sendu, menatap Keken dengan sorotan sedih.
“Nggak mungkin,” Ucap Keken terkejut, tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: