MPRJ Adakan Seminar Jejak Perjuangan Rakyat Bangko
JAMBI - Museum Perjuangan Rakyat Jambi (MPRJ) melaksanakan Seminar Kajian Jejak Perjuangan Rakyat Bangko yang dilangsungkan pada Rabu (16/6) di aula MPRJ. Seminar ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan nilai sejarah yang ada di Provinsi Jambi khusunya daerah Bangko agar dapat diketahui oleh generasi muda penerus bangsa.
Kepala Museum Sjiginjei, Dra. Nurlaini menyampaikan sambutan
Seminar yang mengusung Tema Museum Sebagai Pemajuan Kebudayaan dan Pendidikan diikuti oleh 100 perseta yang merupakan guru SMP dan mahasiswa. Untuk menghindari terjadinya kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan, seminar ini dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Asry Rasyid yang merupakan veteran Jambi dan Jafar Rassuh seorang budayawan Jambi.
Peserta yang mengikuti seminar
Museum sebagai salah satu pusat informasi dan budaya memang selalu dituntut untuk meningkatkan kreativitas dalam menyebarluaskan informasi, tidak saja melalui pameran tetapi juga melalui kegiatan lain dengan memanfaatkan berbagai media yang ada. Salah satunya melalui seminar, sehingga sejarah tentang pertempuran di Bangko yang terjadi pada tahun 1949 Jambi dapat diketahui oleh berbagai lapisan masyarakat.
Saat registrasi peserta yang akan mengikuti seminar
Kepala Museum Sjiginjei, Dra. Nurlaini saat membuka kegiatan seminar menyebutkan, perang di Bangko menjadi salah satu sejarah penting yang ada di Provinsi Jambi dinilai perlu terus disampaikan kepada generasi muda. Perang yang terjadi pada tahun 1949 itu merupakan salah satu peperangan besar dalam rangka merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari Jambi saat itu. \"Jangan sampai sejarah seperti ini hilang, melalui para guru lah diharapkan dapat menceritakan kembali kepada anak didik tentang sejarah peperangan rakyat Jambi yang diperoleh dari seminar yang telah dilaksanakan,\" ujarnya.
Narasumber saat menyampaikan materi
Memasyarakatkan sejarah perjuangan rakyat Jambi khusunya dari Bangko kepada generasi muda sangat diperlukan, karena garansi muda adalah harapan bangsa, penerus estafet perjuangan bangsa. Kesadaran sejarah perlu ditanamkan sejak dini karena nilai-nilai luhur yang tersirat di dalamnya akan memperkokoh jati diri generasi penerus bangsa, sekaligus dapat menjadi benteng dalam menghadapi arus negatif globalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: