Ruhut Sitompul: Kader Partai Demokrat Telat Mikir dan Tolol Banget
JAKARTA– Politisi PDIP Ruhut Sitompul memberikan sindiran keras ke politisi Partai Demokrat yang memberikan kritik dan saran atas penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Ruhut mengatakan jika politisi Demokrat yang marah akan cuitannya kelihatan telat mikir. Tak sampai di situ, Ruhut menyerang kader mantan partainya itu dengan sebutan tolol.
“Partai Demokrat pada marah nie ye karena Aku katakan tolol ha ha ha tolol banget, kasih contohnya Sekolah naik kelas dan tinggal kelas sich kelihatan “telmi telat mikir” gimana mau Capres atau Wapres sudahlah baik2 saja duduk diboncengan jgn Nyinyir,” tulis Ruhut, seperti dikutip Indozone, Kamis (8/7/2021).
Sebelumnya, Waketum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menyatakan bahwa pemerintah terlihat tidak berdaya dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).
Terutama ketika terjadi lonjakan kasus beberapa pekan terakhir. Menurutnya, kelangkaan tabung oksigen yang tengah terjadi saat ini menunjukkan bahwa pemerintah lemah dalam mengambil langkah-langkah antisipasi.
“Pemerintah terlihat tidak berdaya menangani pandemi sudah memasuki tahun kedua. Kurangnya tabung oksigen, misalnya, menunjukkan antisipasi lemah dari pemerintah,” kata Ibas dalam keterangannya, Rabu (7/7).
Ia pun mengaku heran dengan kelangkaan tabung oksigen yang terjadi saat ini.Pasalnya, pemerintah menyumbangkan tabung oksigen ke negara lain beberapa waktu lalu.
“Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” kata Ibas.
Ibas pun menyampaikan bahwa kelangkaan tabung oksigen yang terjadi ini merupakan sebuah preseden buruk.
Menurutnya, hal ini memperlihatkan bahwa pemerintah seolah-olah kurang sigap menyiapkan kebutuhan untuk menjawab gejala-gejala yang muncul sebelumnya.
Tak hanya itu politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon memberikan komentar pedas terhadap pemerintah mengenai penanganan Covid-19 yang disebut buruk.
Padahal, tenaga dan ratusan triliun uang telah diberikan, namun untuk masalah sekecil tabung oksigen saja belum bisa diselesaikan oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: