Anak Berkebutuhan Khusus di SMKN 4 Kota Jambi

Anak Berkebutuhan Khusus di SMKN 4 Kota Jambi

Oleh: Neni Triana S.Pd*

KEBUTUHAN akan pendidikan adalah milik semua orang, tidak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Keterbatasan yang dialami menjadikan Anak Berkebutuhan Khusus memerlukan layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak. Layanan pendidikan yang memfasilitasi pembelajaran dengan menggabungkan siswa normal dan siswa berkebutuhan khusus disebut pendidikan inklusi.

     Anak tuna grahita merupakan salah satu dari spesifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang memiliki kesempatan untuk menempuh jalur pendidikan inklusi karena memiliki kemampuan akademik yang tidak setara dengan anak normal pada umumnya. Anak dengan hambatan belajar akan selalu tidak mampu melakukan hubungan baik dengan teman-teman dan guru-guru, dan akan menimbulkan permasalahan di sekolah.

     Tetapi tuna grahita ini ada yang bersifat sementara atau temporary yang disebabkan karena suatu penyakit dan keadaan tertentu sehingga dapat merubah kondisi anak, dan ada juga yang permanen.

     Pendidikan inklusi memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kompetensi sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki berdasar pada karakteristik masing-masing peserta didik. Dengan demikian pendidikan inklusi dimaksudkan untuk memberi kesempatan agar semua guru sekolah inklusi melakukan pembelajaran yang fungsional dan bermanfaat, yang sesuai dengan karakteristik belajar siswa yakni siswa normal dan ABK khususnya tunagrahita.

     SMK 4 Kota Jambi adalah salah satu sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus pada akhirnya berlabel sekolah inklusi. Jumlah SLB yang masih kurang, sehingga Dinas Pendidikan mewajibkan sekolah-sekolah reguler tetap menerima siswa berkebutuhan khusus.  

     Melalui Bimbingan dan Konseling ABK juga dibantu agar dapat memahami dirinya, menerima dirinya, mengarahkan dirinya, dan mewujudkan dirinya sesuai dengan kapasitas potensi yang dimilikinya. ABK hidup ditengah masyarakat dan ia pun menjadi anggota masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, individu dituntut untuk bisa menyesuaikan perilakunya sesuai tuntutan masyarakat. Dengan perkataan lain, agar individu memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat, ia harus bisa menyesuaikan dirinya secara baik. Tidak selalu bergantung kepada orang lain, dan mampu menetukan sikap apa yang seharusnya dilakukan.Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka.

     Adapun bentuk satuan pendidikan / lembaga sesuai dengan kekhususannya di Indonesia dikenal SLB bagianA untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.

     SMKN 4 Kota Jambi sudah sejak awal selalu menerima anak berkebutuhan khusus, tapi baru tahun 2014 mulai mendapatkan perhatian dan apresiasi dari pemerintah. Hal ini dimulai dengan adanya kerjasama dan bimbingan dari guru SLB dengan guru bimbingan dan konseling. Anak Berkebutuhan Khusus dapat memilih semua jurusan yang ada di SMKN 4 Kota Jambi yang sesuai dengan bakat dan minat.

       Kesiapan psikologis guru dan teman teman untuk menerima Anak Berkebutuhan Khusus adalah hal yang penting untuk di siapkan.Sejauh ini SMK Negeri 4 menjadi sekolah inklusi semua hal itu bisa dihadapi.Guru memberikan layanan yang terfokus sesuai kebutuhan anak seirama perkembangan psikologis anak, jadi anak menerima layanan sesuai kebutuhan yang sebenarnya karena sekolah mampu membedakan perlakuam yang memiliki fokus atas dasar kepentingan siswa.

       Tujuan Bimbingan Konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SMK 4 Negeri Kota Jambi yaitu menyiapkan lingkungan yang nyaman bagi perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus untuk mengembangkan ketrampilan secara Pribadi, ketrampilan sosial, ketrampilan belajar, dan ketrampilan karirnya. Guru memberikan layanan yang terfokus sesuai kebutuhan anak seirama perkembangan psikologis anak, jadi anak menerima layanan sesuai kebutuhan yang sebenarnya karena sekolah mampu membedakan perlakuam yang memiliki fokus atas dasar kepentingan siswa. Layanan Bimbingan Konseling dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang sedang dihadapi siswa juga dilakukan baik masalah pribadi, sosial, belajar, karir, keagamaan dan kekeluargaan. Layanan ini diberikan kepada semua Anak Berkebutuhan Khusus.

Pendampingan dan semangat guru BK dalam mengarahkan peserta didik dalam meningkatkan kecerdasan pribadi, sosial, belajar dan karir, perlu ditingkatkan dan diintensifkan lagi sehingga peserta didik mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan memilih karirnya sesuai bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya. (*)

*) Penulis adalah Guru Bimbingan Konseling di SMKN 4 Kota Jambi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: