>

“Siapapun yang melihatnya, pasti tahu bahwa ialah dewinya,”

-Cipta&Jeje

>>>>>*****<<<<<

Kepulangan Cipta dari rumah sakit, membawa nasib bahagia beruntun untuk Cipta. Pertama, Cipta beruntung dapat mengenal dan berteman dengan Jeje. Kedua, sebuah piano baru ada di kamar Cipta saat Cipta memasuki rumahnya dan Ketiga, kedatangan Tok Shos yang menjenguknya. Cipta seakan mendapat kesehatannya kembali saat berlari menuju Tok Shos dan memeluknya erat.

“Cipta rindu Tok Shos,” Ucap Cipta menangis, Tok Shos mengusap punggung Cipta lembut, guna menenangkan Cipta dari tangisnya. “Atok juga rindu Cipta,” balas Tok Shos, bunda menyuruh Cipta untuk melepas pelukannya pada Tok Shos namun Cipta menolaknya dan terus memeluk Tok Shos.

Bunda memandang Tok Shos tak enak, sebenarnya bunda merasa bersalah, seandainya bunda tidak melarang Cipta untuk bertemu dengan Tok Shos, Cipta pasti akan baik – baik saja. Bunda mendatangi toko Tok Shos, meminta maaf dan menyuruh Tok Shos untuk menjenguk Cipta. Awalnya Tok Shos terkejut mendengar kabar Cipta sakit dan tengah dirawat di rumah sakit, namun setelahnya Tok Shos lega bahwa Cipta baik – baik saja.

Ayah merangkul pundak bunda dari belakang, menenangkan bunda dengan senyum hangat yang ia lontarkan, seolah mengatakan bahwa semuanya baik – baik saja dan tak perlu ada yang disesali kini karena Cipta tetap bahagia. Bunda memang merasa bersalah, namun tak dipungkiri bunda juga merasa lega, melihat Cipta mulai kembali tertawa. Tok Shos tersenyum senang menggendong Cipta memasuki rumah, mendengar coletahan Cipta tiada henti, bahkan tentang piano barunya yang dibelikan ayah bunda. Eufhoria bahagia menyelimuti Cipta, katanya jika nanti di masa depan ada hari yang ingin ia ulang kembali, maka pilihannya akan jatuh pada hari ini.

***

Cipta memandang lama toko sepatu Tok Shos sebelum memasukinya, ada banyak perbedaan yang terjadi pada Toko sepatu bekas itu sekarang, seringkali dengan uang tabungannya Cipta membelikan beberapa ornament yang membuat suasana toko sepatu menjadi toko era 80-an dan kesan retro yang kental saat memasukinya.

Seperti kebiasaannya, Cipta akan mengecek Tok Shos yang tengah memperbaiki beberapa sepatu rusak agar dapat dijual, seringkali Cipta mendapati Tok Shos kelelahan karena pekerjaannya dan menawarkan dirnya untuk mengerjakan itu semua, tetapi Tok Shos terus keras kepala dan menyuruh Cipta untuk fokus saja pada permainan pianonya. Cipta tidak akan memaksa Tok Shos, nanti ketika Tok Shos beristirahat, Cipta akan mengambil kesempatan untuk mengerjakan semua pekerjaan Tok Shos, tentu Cipta tidak akan sendiri.

Akan ada Magenta dan Jeje yang akan datang, yang nantinya turut membantu semua pekerjaan Tok Shos. Cipta sering mengajak Jeje bermain di Toko Sepatu Tok Shos, dan tak disangka ternyata Jeje menyukainya dan beberapa kali Jeje juga belajar memainkan gitar yang baik dan benar bersama Tok Shos, selain itu suara Jeje mengalami banyak peningkatan, bukan nyanyian sumbang lagi, ada nyanyian merdu dengan vocal sempurna yang selalu Jeje bawakan kala ia bernyanyi di depan toko sepatu guna menarik perhatian pengunjung.

Dan Magenta, dia perempuan yang Cipta dan Jeje jumpai secara tidak sengaja saat memasuki bagian toko yang menjadi rumah Tok Shos. Awalnya Cipta dan Jeje tidak pernah ingin memasuki bagian tokoh yang menjadi bagian rumah Tok Shos, sebab kata bunda itu tidak sopan. Namun suara senar biola terlalu menggangu telinga mereka dan terus mencari perhatian mereka untuk ditemukan, dan saat itu ada Magenta yang sangat lihai memainkan biolanya.

Sekarang Cipta tahu kemana biola tua yang sering disandarkan ke piano favoritnya hilang, itu karena Magenta memainkannya, dan Cipta cukup terkejut saat tahu bahwa Magenta adalah cucu dari Tok Shos, dan memilih tinggal bersama Tok Shos sejak orangtuanya bercerai. Seumur hidup mengenal Magenta, sekalipun Cipta tidak pernah mendengar Magenta bersuara, bahkan ketika ditanya atau diajak berbicarapun Magenta hanya diam. Dan Cipta berspekulasi bahwa Magenta adalah gadis bisu, karena Tok Shos juga bilang bahwa Magenta memang seperti itu, tidak pernah bicara. Selain itu, Cipta dan Jeje menjuluki Magenta dengan julukan ‘Wanita biola’ sebab jika Magenta sudah bersama biolanya, tidak akan ada yang tidak terpana oleh permainan musiknya, mereka yang melihtanya pasti tahu bahwa ialah dewinya.

***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: