Preview Brasil U23 vs Jerman U23: Bara dari Maracana

YOKOHAMA—Brasil akan memulai mimpi mereka mempertahankan gelar cabang olahraga sepak bola Olimpiade menghadapi Jerman di laga pembuka Grup D, malam ini. Ada bara panas dari Maracana yang membuat duel ini bakal sengit.
Ini merupakan partai ulangan final Olimpiade Rio de Janeiro lima tahun lalu. Di hadapan puluhan ribu suporternya yang memenuhi Stadion Maracana, 20 Agustus 2016 silam, Brasil mengalahkan Jerman dengan skor 5-4 dalam drama adu penalti setelah kedua negara bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit.
Tendangan penalti Neymar Jr menjadi penentu kemenangan Brasil setelah Nils Petersen gagal menjalankan tugasnya. Bagi Brasil, kemenangan itu menjadi pelengkap sejarah besar sepak bola mereka. Meski menjadi negara dengan koleksi gelar Piala Dunia terbanyak, medali emas yang mereka raih hari itu adalah yang pertama sepanjang sejarah Selecao. Prestasi terbaik Tim Samba sebelumnya hanya berupa tiga medali perak dan dua perunggu.
Setelah nyaris gagal lolos ke Olimpiade 2020, Brasil datang ke Jepang dengan ambisi besar; mempertahankan medali emas. Dan ujian kelayakan mereka akan dimulai di International Stadium Yokohama kala menghadapi Tim Panser muda.
Pelatih Brasil, Andre Jardine sudah menyiapkan tim terbaik untuk misi ini. Dalam daftar skuatnya ada nama-nama top seperti Richarlison, Doulas Luiz, Bruno Guimaraes, Anthony, Matheus Cunha, hingga penyerang muda Arsenal, Gabriel Martinelli.
Selain itu, ia juga memboyong kapten Brasil lima tahun lalu, Dani Alves. Pemain berusia 38 tahun tersebut dipanggil bersama Diego Carlos, dan kiper Santos untuk menambah kekayaan kualitas dan pengalaman yang hampir dipastikan akan menyulitkan Jerman.
Pertandingan persahabatan melawan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis malam menjadi persiapan terakhir Brasil. Dalam laga itu, mereka sudah menunjukkan kesiapan bertarung. Sempat tertinggal dua kali hingga menit ke-77, Tim Samba mampu bangkit dan melibas UEA dengan skor 5-2.
Melawan Jerman, Jardine percaya Brasil akan tampil lebih baik. “Pertandingan persahabatan menempatkan kami selangkah lebih maju. Saya pikir kami akan debut di level yang lebih baik. Yang pasti, kami harus berkembang sepanjang kompetisi untuk mencapai level yang bisa menambah medali,” tegas Jardine di sitsu resmi CBF.
Terlepas dari kurangnya ritme, Jardine menyebut timnya sangat bagus dalam serangan. “Ini selalu positif. Saya menyukai potensi tim. Pemain datang dan membuat perbedaan, bahkan dengan 15, 20 menit. Banyak hal baik dan banyak hal yang dapat kami perbaiki,” jelas Jardine.
Dengan persiapan yang sudah lumayan bagus, Jardine berharap Alves membantunya di lapangan. “Dia adalah seorang pemimpin, seorang pemenang, dia memiliki banyak karisma, dan dia sangat dihormati oleh semua pemain Brasil,” kata sang pelatih, seperti dilansir Marca.
“Dia adalah contoh yang bagus untuk pemain yang kami miliki. “Dia tidak pernah berkompetisi di Olimpiade, jadi kami pikir itu akan sempurna. Dia akan menjadi contoh bagi skuat dan pemimpin di lapangan. Dan jika kita memikirkan pemain dengan semangat untuk menjadi juara, dia memiliki sejarah gelar yang kaya,” lanjutnya.
Alves yang mengantongi 118 caps tim nasional Brasil, tampil di dua Piala Dunia dan di level klub memenangkan tiga gelar Liga Champions menegaskan kesiapannya menjawab tantangan Jardine. “Berada di sini benar-benar perasaan yang istimewa. Saya berterima kasih atas kesempatannya. Saya harap saya bisa memenuhi harapan kompetisi dan juga tim nasional kami,” kata Alves dikutip dari Reuters.
Eks pemain Barcelona, Juventus, dan Paris saint Germain tersebut mengaku sangat antusias menantikan pertandingan Brasil. “Mereka yang mengenal saya, tahu saya memiliki semangat muda dan karena ini pertama kalinya, saya akan memiliki pengalaman yang sama dengan para pemain muda,” ujarnya.
Bagaimana dengan Jerman? Mereka jelas berharap bisa membalas kekalahan menyakitkan lima tahun lalu di laga perdana ini. Apalagi, pemenang bigmatch ini akan menjadi negara dengan peluang terbesar melangkah ke babak selanjutnya. Tanpa menafikan kualitas Pantai Gading dan Arab Saudi yang akan bermain sore nanti, level Jerman dan Brasil jelas berada di atas mereka.
Sayangnya, persiapan Jerman sedikit terganggu dengan penolakan sejumlah klub dan pemain untuk bergabung dalam skuat asuhan Stefan Kuntz. Setelah Niklas Dorsch dan Josha Vagnoman, nama terakhir yang menarik diri dari skuat Jerman adalah Ismail Jakobs.
Mundurnya sang gelandang membuat Jerman hanya diperkuat 18 pemain di Jepang. Menurut Kuntz, ini memang tidak ideal mengingat mereka sebenarnya punya daftar 100 pemain pada Januari. “Beberapa pemain tidak mau dan banyak klub tidak setuju,” katanya di Bundesliga News.
Meski demikian, pemain-pemain Jerman siap bertarung memperebutkan medali dan tentu saja mengalahkan Brasil. “Selama kami bisa mendapatkan sebelas pemain di lapangan, kami akan baik-baik saja,” ujar striker 33 tahun Jerman, Max Kruse yang dipanggil bersama Maximilian Arnold dan Nadiem Amiri untuk mengisi kuota pemain senior.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: