>

Dan aku tak punya hati, untuk menyakiti dirimu

Dan aku tak punya hati, tuk mencintai.

Dirimu yang selalu mencintai…

-Andai aku bisa, Chrisye

>>>***<<<

“TOLONG DIA!!! KENAPA KALIAN DIAM SAJA!!!”

“APA KALIAN BUTA!! TOLONG DIA, SELAMATKAN DIA!!!”

Cipta terus berteriak murka pada Dokter dan perawat di hadapannya, mengapa mereka diam saja saat Jeje sangat butuh pertolongan.

“Nak—Dia,” Belum selesai perkataan Dokter itu terucap, Cipta sudah lebih dulu menyela.

“Dengar! Apa gunanya lisensi kedoteran kalian jika disaat seperti ini kalian malah tidak berguna!” Sarkas Cipta menarik kerah Dokter tersebut, lelaki paruh baya yang berprofesi menjadi Dokter itu hanya diam, tidak seditpun ada gurat marah atau niat untuk melawan Cipta, karena Dokter tersebut sangat tahu bagaimana rasanya kehilangan, tentu saja tidak mudah. Mereka yang ditinggalkan merasa sakit dan terluka atas kepergiaan.

“Cipta!” Panggil Bunda dengan suara terisak, sudah dari tadi Cipta terus berteriak marah, mencaci maki seluruh tenaga medis yang ada. Ayah ingin menahan Cipta, namun disaat bersamaan ia harus menenagkan Bunda lebih dulu. Setelahnya bunda kandung Jeje turut tak kuasa, dan akhirnya bunda memilih untuk menenangkan Bunda Jeje lebih dahulu.

“SAYA NGGAK PEDULI, OBATI DIA!” teriak Cipta lagi.

“CIPTA!” Panggil bunda lagi, namun Cipta tak menggubris sama sekali dan terus saja menghakimi semua orang dengan seenaknya. Hingga tamparan keras bunda menyadarkan Cipta.

PLAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: