>

JAKARTA–Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi covid-19.

Megawati dengan tegas meminta Presiden Jokowi agar turun langsung sebagai pemimpin PPKM di Jawa dan Bali.

Merespons hal itu, Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menilai permintaan tersebut bisa membuat PDIP lebih dipandang rakyat.

Sebab, Catur Nugroho melihat, bahwa PDIP sedang berusaha mengangkat popularitas partai untuk pertarungan politik pada 2024.

“PDIP sebenarnya bisa memberi saran Jokowi melalui internal partai.

Namun, sekarang, kok, malah terang-terangan kritik pemerintah. Ini bisa jadi sinyal polemik di PDIP,” kata Catur kepada GenPI.co, Minggu (8/8).

Catur menjelaskan kondisi ini bisa memengaruhi hubungan antara Jokowi dan Megawati.

Selain itu, kata dia, salah satu cara Jokowi agar bisa menenangkan Megawati ialah dengan mengganti Luhut Binsar Pandjaitan.

Seperti diketahui, Menko Marves itu ditunjuk langsung Presiden Jokowi untuk memimpin PPKM sejak 3 Juli 2021.

“Jokowi sebenarnya cukup mengganti Luhut untuk bisa menenangkan PDIP dan Megawati,” jelasnya.

Tak hanya itu, Catur juga menilai partai berlambang banteng moncong putih itu saat ini sedang mengatur strategi untuk mengangkat popularitas Puan Maharani.

Menurutnya, PDIP gerah melihat elektabilitas dan popularitas Ganjar Pranowo meningkat meninggalkan Puan Maharani.

Jokowi pun, kata Catur, terlihat lebih condong mendukung Ganjar Pranowo dalam beberapa kesempatan.(genpi/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: