Israel Jadi Negara dengan Penularan Tertinggi Covid-19, Padahal 78 Persen Warganya Sudah Vaksin

Israel Jadi Negara dengan Penularan Tertinggi Covid-19, Padahal 78 Persen Warganya Sudah Vaksin

JAMBIEKSPRES.CO.ID— Sudah divaksinasi Covid-19 tak menjamin bebas dari infeksi Covid-19. Buktinya, Israel yang sudah memvaksinasi 78 persen warganya kini menjadi negara dengan penularan tertinggi di dunia.

Israel saat ini merupakan negara dengan tingkat infeksi harian tertinggi di dunia dengan rata-rata hampir 7.500 kasus per hari, atau dua kali lipat dari dua minggu lalu. Varian Delta yang mewabah pun membuat perlindungan vaksin yang memudar.

“Peristiwa yang paling berpengaruh adalah begitu banyak orang yang pergi ke luar negeri pada musim panas, liburan dan membawa varian delta dengan sangat, sangat cepat masuk ke Israel,” kata mantan direktur kesehatan masyarakat di Kementerian Kesehatan Israel Siegal Sadetzki seperti dilansir dari NPR, Minggu (22/8/2021).

Para dokter setempat mengatakan bahwa setengah dari pasien sakit parah yang saat ini dirawat di rumah sakit telah divaksinasi penuh setidaknya lima bulan yang lalu. Kebanyakan dari mereka berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit penyerta. Sementara, pasien sakit parah yang tidak divaksinasi kebanyakan adalah orang muda yang sehat yang kondisinya cepat memburuk.

 

Kematian meningkat dari lima pada bulan Juni menjadi setidaknya 248 kasus sejauh bulan ini. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa saat ini 600 pasien yang sakit parah dirawat di rumah sakit, dan mereka memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menangani lebih dari 1.000 infeksi serius pada saat yang bersamaan.

Untuk diketahui, Israel sudah melampaui semua negara lain dalam hal vaksin, di mana 78 persen warga yang memenuhi syarat berusia di atas 12 tahun sudah divaksinasi. Tetapi, sekitar 1,1 juta orang Israel yang memenuhi syarat, dengan rentang usia antara 12 dan 20 tahun, dilaporkan menolak untuk melakukan vaksinasi.

Itu berarti, hanya 58 persen dari total warga Israel yang sudah divaksinasi lengkap. Angka ini dinilai para ahli tidak cukup tinggi.

Pakar Eran Segal dari Weizmann Institute of Science memberi nasihat kepada pemerintah Israel bahwaorang-orang yang tidak divaksinasi sudah memicu penyebaran virus yang cepat. “Hal itu akan menyebabkan infeksi massal, yang persis seperti yang kita lihat sekarang,” kata Segal. (jpg)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: