>

BTS+Squid Game = Korea Dikte Dunia

BTS+Squid Game = Korea Dikte Dunia

Wednesday, 29 September 2021

Oleh; Azrul Ananda

 

SETIAP krisis bisa menghancurkan banyak orang. Di sisi lain, setiap krisis bisa menghasilkan peluang-peluang dan kekuatan-kekuatan baru. Keluarga saya termasuk proof itu. Baru benar-benar merasa jadi keluarga \"mampu\" justru setelah krisis ekonomi di akhir 1990-an.

Kemudian, puluhan tahun berikutnya, karena faktor lingkungan, saya jadi ikut nonton YouTube-nya BTS tampil di PBB. Saya jadi ikut memperhatikan serial Squid Game. Dan, ehm, saya ikut menikmati Lalisa dan Money.

Dunia, teman-teman, sudah berubah.

Pandemi membuka pergeseran kekuatan secara global.

Penggemar K-Pop, K-Drama, dan K-K lain, kalian mungkin ada di jalur juara. Di jalur ikut mendikte dunia masa depan.

Lewat jalur budaya.

Sebelum saya lanjut bicara, dan sebelum \"traditionalist\" jempolnya mengamuk dan mengomel tentang apa itu budaya asli dan lain sebagainya, saya ingin menegaskan dulu definisinya di sini.

Saya percaya budaya adalah sesuatu yang dihasilkan secara kolaboratif oleh seluruh elemen masyarakat, yang dalam perjalanannya terus berevolusi mengikuti arah siapa yang paling banyak. Bisa terbatas dalam satu wilayah, bisa terus membesar melintasi berbagai wilayah.

Positif atau negatif adalah persepsi.

Ucapan klise ini gampang diomongkan sulit diterapkan: Kita terima apa yang baik, kita tolak apa yang tidak baik. Sulit diterapkan, karena apa yang baik atau tidak baik itu tergantung persepsi.

Mungkin awalnya tidak disengaja meluas, tapi sekarang Korea Selatan tahu betul kekuatan budaya ini. Saya ingin merangkum ucapan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In, saat ikut wawancara bersama BTS di ABC News.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: