>

PT SAL Hidup Harmoni dengan Orang Rimba

PT SAL Hidup Harmoni dengan Orang Rimba

JAMBI-Berdampingan dengan Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba menjadi pengalaman tersendiri bagi PT Sari Aditya Loka (PT SAL). Perusahaan yang menjalankan Program Inti Plasma Transmigrasi (PIR-Trans) ini terus berupaya bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat sekitar perusahaan seperti pemerintah daerah, masyarakat transmigrasi, masyarakat lokal, Orang Rimba, Taman Nasional Bukit Dua Belas, dan lain-lainnya.
Khusus orang rimba, PT SAL memiliki program-program untuk membantu kehidupan orang rimba. Terdapat empat pilar program yang dijalankan oleh PT SAL. Tidak hanya program-program charity, akan tetapi juga program-program pemberdayaan yang diharapkan mampu meningkatkan kehidupan orang rimba. Keempat program itu adalah Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan Ketahanan Pangan.

\"PT  
Pendidikan adalah kunci kemajuan sebuah komunitas.PT SAL membangun Sekolah Alam Putri Tijah pada tahun 2009.Inilah sekolah pertama PT Sari Aditya Loka untuk Suku Anak Dalam. Thresa Jurenzy, Community Development Officer PT SAL, kemudian melanjutkan prgram tersebut denganmembangun PAUD Nurul Ikhlas.

Hingga kini, sudah ada 11 sekolah yang  dikembangkan tim CSR PT SAL, baik sekolah dengan bangunan maupun sekolah lapang. Sebanyak 345 siswa juga telah merasakan manfaat program pendidikan PT Sari Aditya Loka. Bahkan, ada anak-anak yang disekolahkan sampai ke Jogjakarta, kota pendidikan. “Agar orang rimba yang berada di sekitar PT SAL bisa hidup setara dengan masyarakat lainnya,” ungkapnya.

 \"Tim 

Tidak mudah untuk mengajak suku anak dalam untuk mau belajar dan bersekolah. Berbagai pendekatan dilakukan agar anak-anak mau belajar.  Beruntung, salah satu orang dewasa dari orang rimba ada yang mau untuk mengajar. Seorang wanita yang mencoba membangun pendidikan bagi sukunya sendiri. Dia hanya lulusan SD, namun cita-citanya mulia menjadi seorang guru. Sekarang sudah mengikuti paket B. Susi namanya. Bersama dengan Susi, PT SAL terus bekerja untuk mengembangkan pendidikan suku anak dalam.

Tidak berhenti disitu, PT SAL kemudian mengembangkan program pendampingan untuk meningkatkan pendapatan SAD. Beberapa program yang telah dijalankan semisal hortikultura, peternakan, sampai dengan perikanan telah dilaksanakan. Beberapa peserta program juga telah berhasil mengembangkan usahanya sepeti Tumenggung Tarib yang berhasil mengembangkan budidaya lele.Sebagian SAD lagi masih terus berusaha mengembangkan usahanya.

 \"Tim 

PT Sari Aditya Loka juga mengembangkan program kesehatan. Klinik pertama khusus untuk orang rimba dibangun pada tahun 2016. “Tidak ada biaya, semua gratis untuk orang rimba,” ungkapnya. Tahun 2018, dibangunlah klinik kedua. Tidak hanya itu, bahkan saat ini pelayanan kesehatan PT SAL untuk orang Rimba sampai dengan masuk kedalam hutan. Dengan demikian, diharapkan suku anak dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

Pangan menjadi salah satu perhatian PT Sari Aditya Loka. Karenanya, PT SAL mengembangkan program ketahanan pangan. Program ini sangat efektif terutama pada saat pandemi seperti sekarang. “Sebagai jangka pendek, PT SAL memberikan bahan makanan secara rutin setiap bulan,” ungkapnya. Sementara dalam jangka panjang, dikembangkan kebun-kebun yang mendukung program ketahanan pangan. Dengan demikian, PT SAL ingin agar orang rimba tidak ada yang kekurangan bahan pangan atau kelaparan.

“Harmoni antara perusahaan dengan suku anak dalam menjadi harapan kami. Oleh karenanya kami berusaha mengembangkan program-program yang bermanfaat bagi suku anak dalam,” pungkas Thresa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: