Warning!! Truk Batubara Dilarang Melintas di Mendalo

Warning!! Truk Batubara Dilarang Melintas di Mendalo

JAMBI – Angkutan Batubara kini diharamkan melintas di jalan lintas Muara Bulian-Mendalo- Simpang Rimbo menuju stockfile atau tempat pengumpulnya di kawasan Talang Duku. Satu-satunya jalan yang tersedia kini pada ruas Bajubang-Tempino.

Ketetapan ini ditegaskan oleh Gubernur Jambi Al Haris usai melakukan peninjauan langsung di jalan sementara transportasi batubara ini.

Al Haris mengatakan menindaklanjuti hasil kesepakatan Forkopimda dan stakeholder batubara pada Senin (15/11) jalan ruas Bajubang – Tempino menjadi solusi angkutan batubara.

“Kita coba jalur alternatif sementara (Bajubang-Tempino) menjelang komitmen (rampungnya) dua pengusaha membangun jalan khusus batubara,” terangnya.

Setidaknya Haris mengatakan untuk anggaran perbaikan mulai dari ruas  Bajubang ini sebanyak Rp5,8 Miliar.

Sedangkan untuk jalan dari arah sebaliknya, dari Tempino-Simpang menuju Sungai Bahar- menuju Bajubang penanganannya berupa penimbunan menggunakan batuan kerikil. Yang diminta ditangani oleh bagial Alkal Dinas PUPR Provinsi Jambi. “Nanti dari Batanghari dan Balai Jalan akan bantu, intinya kita ingin cepat angkutan batubara beroperasi,’’ ujarnya.

Haris menegaskan jalan Bajubang ini aman dilalui, dan tinggal pekerjaan pengerasan pada Selasa, dan pada Rabu (16/11) mulai bisa beroperasi angkutan batubara.

Terkait jam operasional, Haris menegaskan untuk sementara angkutan batubara semuanya hanya melewati jalan Bajubang- Tempino. Semenatara angkutan CPO (kelapa sawit) masih diperbolehkan lewat di Mendalo dengan ketentuan pukul 21.00 WIB sampai jam 03.00 WIB.

Gubernur menyadari ini merupakan pilihan yang adil. Karena selama ini truk bermuatan besar menyusuri jalan Mendalo - Kota Jambi- Talang Duku, namun sering insiden kecelakaan di wilayah kawasan kampus Universitas Jambi dan UIN Sultan Thaha Mendalo, Muaro Jambi.

“Agar angkutan batubara aman dan nyaman dan tak ada konflik Pemprov mencoba mengaturnya. Jalur yang boleh dilalui hanya pada ruas Batanghari- BAjubang-Tempino,” sebutnya.

Terkait kebijakan pengalihan jalan ini, Haris tak memungkiri menginginkan aktivitas pertambangan tak berhenti.  Lantaran bagian pertambangan ini merupakan sumber dana bagi hasil yang lumayan besar untuk Provinsi Jambi. “Batubara investasi yang luar biasa. Pengaruhnya seperti pada triwulan tiga ekonomi Jambi tumbuh 5,91 atau menjadi nomor dua se-Sumatera di bawah Bangka-Belitung. Ini disumbang pertanian, CPO dan tambang. Jadi , harus kita dukung juga tiga bidang ini,” terangnya.

Oleh karena itu,  dirinya dan forkopimda sepakat sektor ini tak boleh berhenti, dengan catatan pengendara di jalan juga harus terlayani dengan baik.

Dalam tinjauan lapangan yang diikuti Jambi Ekspres, terasa jalan Bajubang-Tempino ini cukup mulus untuk dilalui. Aspal maupun jalan rigit beton yang terbentang cukup lebar untuk dilalui dua kendaraan. Meskipun jalan tampak didominasi jalan tanah kuning yang menyebabkan debu bertebrangan.  Meskipun, ada belasan lubang besar dan dalam yang harus ditangani menghindari truk terbalik. Pos pantau kendaraan batubara berupa tenda juga tampak telah didirikan di sekitar jalan sebelum masuk Dusun Pauh. Gubernur bersama Kabid Bina Marga Dinas PUPR juga tampak turun langsung dari mobil dinasnya untuk melihat keadaan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: