Disbudpar Adakan Pelatihan Bagi Tukang Ketek

Disbudpar Adakan Pelatihan Bagi Tukang Ketek

JAMBI - Dalam rangka menghadapi era digital dan era kenormalan baru, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi melalui Bidang Pengembangan Destinasi terus berupaya meningkatkan kompetensi sumberdaya bagi profesi Tukang Ketek di Gentala dan Danau Sipin. Hari ini dilakukan dengan mengadakan pelatihan bagi tukang ketek demi meningkatkan profesional dan daya saing pelaku Tukang Ketek dalam menghadapi kunjungan wisata di destinasi wisata yang memiliki objek wisata ketek sebagai sarana transportasi yang akan digunakan oleh wisatawan.

\"Ketua

Pelatihan yang dilaksanakan dimaksudkan untuk memberi pembinaan dan pelatihan tentang bagaimana strategi adaptif tukang ketek yang beroperasi di sekitaran Gentala serta Danau Sipin. Dimana, dua lokasi ini sering dijadikan sebagai salah objek wisata oleh wisatawan domestik. Melalui pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan pengertian bagaimana strategi adaptif Tukang Ketek yang beroperasi menghadapi tantangan era kenormalan baru.

Pelatihan bagi Tukang Ketek ini dilaksanakan Gentala Arasy, Kamis (25/11) yang diikuti oleh tukang ketek sebanyak 35 orang, terdiri dari 17 orang Tukang Ketek dari danau Sipin dan 18 orang Tukang Ketek dari Gentala Arasy, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya.

\"Undangan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Arief Budiman, saat membuka pelatihan bagi Tukang Ketek mengatakan, saat ini sektor pariwisata telah menjadi trend baru yang mewarnai perkembangan zaman. Hal ini dikarenakan semua aktivitas pariwisata adalah sektor yang fleksibel dan mampu bersinergi dengan sektor apapun, terutama sektor perekonomian. \"Tukang Ketek adalah salah satu sektor yang berkaitan erat dengan sektor pariwisata, karena keberadaannya dibutuhkan oleh wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata. Maka dari itu, kita berikan pelatihan bagi mereka,\" ujarnya.

\"Suasanya

Pelaksanaan suatu usaha pariwisata tidak hanya mengutamakan aspek penerimaan daerah saja, tetapi juga mengutamakan aspek keamanan ketertiban dan kebersihan, terutama dalam jenis usaha kepariwisataan. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat mengajarkan Tukang Ketek tentang wisata, yaitu bagaimana membuat kepuasan bagi pelanggan, karena hal itu sangat mempengaruhi terhadap keberlangsungan suatu pekerjaan. \"Jadi untuk mempertahankan keamanan pelanggan harus selalu memperhatikan pelayanan keamanan, berupa pelayanan yang ramah ketepatan waktu penyampaian, murah, penampilan serta menggunakan sistem yang mudah dipahami, sehingga pelanggan tidak merasa kesulitan atau terganggu saat berwisata,\" jelas Arief.

Tukang ketek adalah ujung tombak sebagai alat transportasi wisata air, diharapkan untuk tetap beroperasi dan tetap mempertahankan alat transportasi tradisional. Hal ini karena ketek merupakan ciri khas wisata air masyarakat Jambi. (kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: