DISWAY: Ingat Tomy
Tak terasa di luar sudah gelap. Sebelum menulis saya ingin sekali mengirim WA ke dirut ASDP yang hebat itu: Mbak Ira. Bukan untuk memujinyi. Hanya untuk curhat: colokan HP di ruang itu jadul sekali. Padahal, di zaman ini, colokan HP lebih penting dari pantun terbaik Aryo sekali pun.
Saya batalkan rencana itu. Terlalu sepele soal colokan untuk diketahui seorang dirut. Saya juga tidak mau dinilai menjadi penumpang yang cerewet.
Toh masih ada 10 persen baterai di HP saya. Pasti cukup untuk satu naskah pendek.
Dan lagi belum tentu naskah lebih penting dari pantun yang kini mewabah. (Dahlan Iskan)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Bayar Berapa
SapuSapuan
Sederhana saja, kalau gak di teken berlaku peraturan lama. Kita dpt apa? Mau dibawa ke internasional juga belum tentu menang. Semua yang komentar kita dikibulin memang merasa dirinya pintar.... ya khas pengamat yang gak punya amanat tapi mimpi bisa amanah. gitu aja kok repot. wkwkwk
Denik .
Ada HALO ada juga HAHO. Untuk detailnya sy kurang faham.
Er Gham
Betul. Kalo HAHO, parasut dibuka saat ketinggian masih tinggi. Wajib masker oksigen juga. Tapi lebih lama turunnya.
Sedikit menjelaskan paragraf 13, dimana disebutkan ada yang diterjunkan tanpa payung dari ketinggian 37.000 kaki. Mungkin maksudnya, penerjun yang melakukan terjun HALO (high alltitude low opening), salah satu yang diajarkan dalam pelatihan military combat-free fall. Jadi penerjun loncat dari pesawat dari ketinggian tertentu (sangat tinggi sehingga pakai masker udara) , lalu meluncur terus ke sasaran, seperti terbang, tanpa membuka payung terlebih dahulu. Payung dibuka saat dekat di atas sasaran pada ketinggian rendah. Misal, penerjun loncat di atas Batam, lalu meluncur diagonal ke arah Changi, nah payung dibuka pas di atas landasan bandara Changi. Pola terjun HALO ini digunakan untuk penyusupan saat perang, karena tidak bisa dideteksi sebelumnya, dan biasanya dilakukan malam hari. Ini berbeda dengan terjun payung militer biasa yang payungnya langsung terbuka saat penerjun loncat.
Tyang Mjk
rakyat adalah pemilik negara republik (negara berkedaulatan rakyat) nyang menguasakan kepada \'wakil\'nya di dewan terhormat, dan dikuasakan kepada presiden
Iskandar Micah
Terima kasih Abah, saya selalu berhusnudzon dengan usaha pemerintah saat ini dalam mengHEBATkan Indonesia. Mumpung lagi bahas soal kedaulatan udara , saya usul ada baiknya abah menuliskan tentang profil Prof. Atik Bintoro, yang sedang \'menghidupkan\' kembali Burung Udara made in Indonesia, NU219. Beliau seorang profesor, orangnya kecil seperti Pak Habibi, sederhana, lama terdampar di Rumpin, bahkan orang Rumpin menyangkanya hanya sebagai tukang bunga, bukan seorang profesor. Hebatnya lagi, konon beliau bisa baca kitab kuning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: