Bos FB Mark Zuckerberg Terlempar dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia

Bos FB Mark Zuckerberg Terlempar dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia

AMERIKA – Siapa tak kenal Mark Zuckerberg, triliuner yang membangun raksasa media sosial Facebook. Dengan hartanya yang tak terhitung jumlahnya, bukan berarti dirinya selalu mujur dalam urusan bisnis yang sudah dibangunnya selama bertahun-tahun.

Dengan keuntungan besar yang didapat, risikonya pun demikian. Baru-baru ini, Zuckerberg dilaporkan kehilangan harta kekayaan mencapai USD 29,7 miliar atau setara dengan hampir Rp 431 triliun lebih gara-gara saham Meta, induk perusahaan Facebook anjlok hingga 26 persen.

Anjloknya nilai saham Meta juga membuat nilai valuasi pasar Facebook turun sebesar USD 230 miliar atau setara dengan Rp 3,3 kuadriliun lebih. Disebutkan juga, penurunan tersebut adalah kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Kekayaan bersihnya, yang sebagian besar dihasilkan dari saham Facebook-nya, diperkirakan mencapai USD 121 miliar pada penutupan pasar pada 2 Februari lalu menurut Bloomberg Billionaires Index. Sementara itu, menurut The Guardian, anjloknya nilai saham Meta sebesar 26,4 persen terjadi di tengah kekhawatiran mengenai masa depannya, setelah perusahaan melaporkan penurunan dalam jumlah pengguna harian untuk pertama kalinya berdasarkan laporan pendapatan kuartal 4 (Q4) 2021, Rabu lalu.

Dengan kehilangan harta akibat anjloknya nilai saham Meta, hal ini berdampak pada Mark Zuckerberg yang dipaksa keluar dari daftar 10 orang terkaya di dunia, yang pertama sejak Juli 2015 lalu menurut Bloomberg.  Sebagaimana diketahui, Facebook yang pada tahun lalu berganti nama jadi Meta, kini tak mau sekadar menjadi perusahaan media sosial, melainkan perusahaan metaverse yang berbasis Virtual Reality (VR).

Diperkirakan, model periklanan perusahaan juga terdampak oleh perubahan privasi Apple. Menurut Facebook perubahan privasi Apple ini akan menghapuskan miliaran dolar AS pemasukan iklan Facebook.

“Kami memiliki kuartal yang solid karena orang-orang beralih ke produk kami untuk tetap terhubung dan bisnis terus menggunakan layanan kami untuk tumbuh,” kata Zuckerberg.

Analis berbaris untuk memangkas target harga mereka di raksasa media sosial itu menyusul pemberitaan tersebut.
Analis JPMorgan Doug Anmuth adalah salah satunya. Dia menurunkan Meta menjadi netral dari “kelebihan berat badan” dan memotong target harganya menjadi USD 284 dari USD 385 per lembar saham.

Apakah ini menjadi yang terburuk bagi Facebook? Belum tentu. Sebab, Anmuth percaya saham Meta akan berada di bawah tekanan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang yang berarti situasi saham Facebook mungkin bisa lebih anjlok lagi.

Penurunan nilai saham Meta disebut-sebut juga menadai penurunan terbesar dalam nilai pasar untuk perusahaan publik Amerika Serikat (AS). Tidak hanya penurunan nilai saham, nilai valuasi pasar, dan jumlah pengguna harian. Meta juga melaporkan terjadinya penurunan laba yang sangat jarang terjadi.

Analis Ekuitas Hargreaves Lansdown Laura Hoy menyebut, CEO Meta Mark Zuckerberg mungkin ingin membuat dunia menjadi alternate reality, namun justru mengecewakan dalam hal angka-angka pendapatan dan nilai saham. Meski begitu, dalam rapat dengan investor yang membahas mengenai pendapatan kuartalan, Mark Zuckerberg mengaku bangga dengan pekerjaan yang dilakukan Meta sebagai perusahaan. (Rian Alfianto/jawapos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: