Disdik Stop Pesiar SMA TT, Al Haris : Jangan Panik Kasus Omicron

Disdik Stop Pesiar SMA TT, Al Haris : Jangan Panik Kasus Omicron

JAMBI – Pasca ditemukannya 37 kasus positif Covid-19 di SMA Titian Teras H.Abdoerahman Sayoeti (HAS), Dinas Pendidikan melakukan pengetatan terhadap interaksi siswa asrama dengan pihak luar. Tepatnya, tak ada lagi waktu kunjungan (plesiran) orang tua bertemu dengan siswa pada akhir pekan.
Pasalnya, kasus Covid-19 ini diduga berasal dari salah satu orang tua siswa. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Varial Adhi Putra. “Kemungkinan dari keluarga siswa saat kunjungan. Karena setiap hari minggu ada ide keluar yakni pesiar boleh keluar sekolah pagi hari dan pulang sore hari,” ucapnya.


Karena kejadian Covid-19, Disdik akan meniadakan waktu pesiar. “Akan ditiadakan sampai waktu yang belum ditentukan. Hingga kondisi normal nantinya, selagi juga kita terus melakukan pelacakan,” ucap Varial.
Ia menerangkan awal kasus Covid-19 di SMA unggulan Jambi ini, berasal dari seorang siswa mempunyai gejala batuk pilek dan dilakukan pemeriksaan rapid antigen oleh Dinkes Kabupaten Muaro Jambi.


Saat ini belum ada tambahan, kita belum mendapat informasi terbaru tambahan siswa yang positif. “Masih 37 orang kemarin (Minggu,red) yang dinyatakan positif Covid-19. Mungkin belum keluar hasilnya dari Labkesda Provinsi Jambi,” katanya.
“Ada sekitar 82 sampel tes PCR lagi yang kita tunggu hasilnya,” ungkapnya.
Ditanya terkait kemungkinan pelacakan varian virus Omicron yang diderita 37 siswa SMA TT, Kadisdik belum bisa memastikan langkah, karena domain Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi.
Sementara itu, terkait Omicron di Jambi yang telah dinyatakan Dinkes terdapat 60 kasus mutasi baru ini, Gubernur Jambi Al Haris meminta masyarakat jangan panik.


“Omicron ini virus yang mudah menyebar tetapi keparahannya tak seperti Covid-19 dulu yang bisa sesak nafas dan menyebabkan orang banyak pakai ventilator dan meninggal,” kata Haris.
Gejala omicron ini, kata Haris, hanya batuk, pilek dan demam ringan. “ Oleh karena itu, saran saya warga Jambi tak perlu panic, kalau punya gejala omicron sekira fisik memungkinkan ,maka diisolasi mandiri saja. Namun jika ingin diawasi tenaga kesehatan silakan ikut isolasi terpusat (isoter) seperti di Bapelkes, BPSDM dan lainnya. Nah jika gejala berat dan fisiknya lemah bisa dirawat di RSUD Raden Mattaher atau RSUD rujukan lainnya,” kata gubernur.


Ia menegaskan, dari pernyataan Dinas Kesehatan di Jambi belum ada yang meninggal karena Omicron. “Jika pun ada yang meninggal karena virus ini karena mempunyai penyakit lain yang sudah parah, dari Dinkes saya dapat laporan ada 3 orang namun penyakitnya sudah parah,” sebutnya.
“Sekali lagi saya tegaskan warga Jambi jangan panik omicron, jika dia normal Omicron akan sembuh 5 hari didalam tubuh. Pemerintah tetap menyiapkan perawatan, dan akan disesuaikan dengan kondisi pasien,” pungkasnya. (aba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: